[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA – Sinyalemen duet Prabowo Subianto dan Puan Maharani di Pilpres 2024 mendatang, sangat mungkin terwujud. Hubungan Gerindra dan PDIP akhir-akhir ini pun kian mesra.
“Duet Prabowo-Puan berpeluang besar terjadi karena beberapa faktor. Pertama tidak ada kendala batasan threshold. Karena PDIP memiliki saham politik 20 persen. Lalu, Gerindra sekitar 12 persen di Pemilu 2019. Jika presidential threshold 20 persen, Prabowo-Puan bisa langsung melenggang di Pilpres 2024 dengan dua partai saja,” ujar Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam di Jakarta, Selasa (23/11/2021).
Alasan kedua, PDIP dan Gerindra merupakan representasi partai yang menggunakan sistem kepemimpinan dengan model demokrasi terpimpin. Hal ini akan lebih memudahkan pengambilan keputusan strategis.
Pola semacam itu dinilai lebih efektif mengambil keputusan. “Karena mudah menekan terjadinya dinamika dan kritisisme internal partai. Terutama para kader yang tidak puas dengan keputusan partai,” imbuh Umam.
Yang ketiganya, lanjutnya, terkait elektabilitas Prabowo Subianto di sejumlah lembaga survei. Ini disebut bisa menjadi modal Prabowo menjadi capres didampingi Puan Maharani.
“Elektabilitas Prabowo masih konsisten masuk dalam radar tinggi hampir semua survei. Ini bisa mengompensasi sekaligus menjadi bargaining position di PDIP. Terlebih, elektabilitas Puan masih perlu terus ditingkatkan. Artinya, realitas elektabilitas Prabowo-Puan itu bisa menjadi trade-off bagi elektabilitas PDIP dan Gerindra,” paparnya.
Meski begitu, keduanya masih butuh beberapa hal sebagai pelengkap. Prabowo-Puan disebut masih butuh elemen tambahan baru. Yakni kekuatan partai politik Islam.
“Jika hanya berbasis pada PDIP-Gerindra, maka pasangan Prabowo-Puan hanya akan mengambil ceruk massa nasionalis. Hal ini berpotensi berhadap-hadapan secara diametral dengan kekuatan politik Islam,” pungkasnya.(fin)