Prabowo-Puan: Bersatu-Bangkit dan Maju Untuk Indonesia
Oleh: Azwar Siregar
Karena masih banyak pertanyaan sahabat, kenapa saya menyuarakan dan mendukung Pasangan PRABU-MAHARANI (Pak Prabowo Subianto - dan Ibu Puan Maharani ), ijinkan saya kembali menuliskannya.
Alasan saya sudah ada di judul tulisan ini: Bersatu-Bangkit dan Maju.
Menurut saya, masalah terbesar bangsa kita sekarang ini adalah Perpecahan. Polarisasi Politik yang jujur sudah pada tingkat yang sangat berbahaya. Ayah-anak bermusuhan karena perbedaan dukungan. Sesama saudara tidak cakapan karena berbeda pilihan. Antara tetangga saling membeci, hanya karena berbeda Partai.
Padahal tujuan kita semua sama. Siapapun dia. Mau mengaku Fans Pak Jokowi, Fans Pak Prabowo, Fans Bang Anies, Fans Mbak Puan, bahkan Fans Nikita Mirzani sekalipun. Semua menginginkan Indonesia yang maju, adil dan makmur.
Masalahnya sekarang ini energi kita banyak habis untuk bertengkar. Lucunya, penyebab pertengkaran sekarang alasannya sudah tidak jelas. Misalnya, dulu antara Pendukung Pak Jokowi dengan Pendukung Pak Prabowo. Kemudian antara Pendukung Pak Prabowo yang Pro rekonsiliasi dengan yang anti rekonsiliasi.
Sekarang sesama Pendukung Pak Jokowi saling bertengkar. Sesama Pendukung Pak Prabowo saling bertengkar. Sesama yang anti Pak Jokowi dan anti Pak Prabowo juga bertengkar. Sungguh membingungkan!
Padahal untuk bisa bangkit dan kembali membangun Negeri ini, kita butuh kembali Kompak dan Bersatu lagi. Merajut yang terkoyak, mengumpulkan yang tercecer dan merekatkan yang terpisah.
Ditengah kubu-kubuan yang menajam ini, saya kira sosok Pak Prabowo dan Mbak Puan adalah jawabannya. Di sisi kanan yang mengidolakan Bang Anies dan di sisi kiri yang fanatik kepada Mas Ganjar. Bahkan rela menyebut dirinya jadi "celeng".
Tapi sebenarnya saya ngakak dengan alasan dua kelompok ini.
Kelompok Pendukung Bang Anies bisa kita sebut sebagai Kelompok Relijius. Sebaliknya yang mendukung Mas Ganjar sebagai Kelompok Sekuler.
Padahal menurut saya, Mas Ganjar jauh lebih Islami dibandingkan Bang Anies. Istri Mas Ganjar hijabnya lebih sempurna dibandingkan Istri Bang Anies. Mas Ganjar menyematkan nama Rasulullah kepada anak semata wayangnya.
Kalau Bang Anies? Silahkan cari tahu sendiri siapa nama anak laki-laki Bang Anies.
Kalau mau ditarik kebelakang, Bang Anies justru berasal dari Kampus pusat sekularisasi di Negeri ini. Jadi tidak tepat kalau mendukung Bang Anies dengan alasan relijius.
Saya sendiri ngefans ke Bang Anies karena beliau pintar. Saya anggap beliau adalah Calon Pemimpin Masa Depan Negeri ini. Beliau sudah membuktikan membangun Jakarta menjadi Kota yang modern tapi tetap humanis.
Tapi kalau sisi religius yang jadi bahan pertimbangan. Sungguh pendukung Bang Anies dan Mas Ganjar sudah terbolak-balik.
Sekarang kembali ke Pak Prabowo. Tingkat intelektual beliau juga tidak usah diragukan lagi. Nasionalisme beliau semurni emas 24 karat. Plus beliau sudah selesai dengan dirinya sendiri, punya Partai, punya modal, tidak anti umat, bisa jadi perekat antar semua suku, agama, ras dan antar golongan.
Jadi mau apa lagi?
Pertanyaan selanjutnya:
Kenapa harus dipasangkan dengan Mbak Puan Maharani?
Kembali lagi dengan Penjelasan saya diatas. Kita butuh kembali menyatukan bangsa ini. Baik Kelompok Relijius maupun Kelompok Sekuler. Kelompok Islam, Kelompok Non Islam. Semua sama-sama memiliki hak untuk hidup di negeri ini. Sama-sama memiliki kewajiban menjaga dan membangun Indonesia kita.
Kalau kembali ke Politik. Misal anda masih percaya hasil Pilpres adalah Pilihan Rakyat terbanyak, berarti kita butuh suara lintas dukungan. Bukan suara yang hanya berasal dari satu kelompok saja. Artinya Pasangan PRABU-MAHARANI adalah yang terbaik karena akan menyatukan lintas golongan dan lintas kelompok.
Sebaliknya kalau percaya hasil Pilpres "sudah ditentukan". Lagi-lagi Pasangan PRABU-MAHARANI adalah yang terbaik. Berasal dari dua Partai Pemenang Pilpres.
Mohon tarik nafas dulu sejenak.
Sebenci apapun kita dengan Partai PDIP atau Gerindra, tapi kedua Partai ini adalah Parpol Pemenang Pemilu. Artinya kedua Partai ini didukung rakyat yang lebih banyak. Kalau anda merasa rakyat Indonesia, maka mereka yang memilih kedua Partai Pemenang Pemilu ini juga adalah rakyat Indonesia.
Jadi kalau ada yang bertanya, Apa prestasi Mbak Puan?
Kalau sebagai wapres, tunggu dilantik dulu. Karena cuma waktu yang akan bisa menjawabnya.
Tapi kalau ditanya prestasi sebagai Ketua DPR, saya agak sulit menjawabnya. Kita harus fair dan adil sejak pikiran. Emang ada Ketua DPR yang dianggap berprestasi, kalau ada siapa?
Ok-lah. Karena ngga ada yang bisa menjawab, anggap saja prestasi mbak Puan, tidak jadi manusia bejat seperti Setya Novanto.
Sekarang kembali ke Rumus Sederhana. Pilpres adalah suara terbanyak. Berarti kita membutuhkan Pasangan yang didukung lintas golongan. Bonusnya, dapat Capres yang pintar, nasionalis, sudah selesai dengan kepentingan pribadi dan mampu merekatkan kembali bangsa kita.
Jadi saya memasangkan Pak Prabowo dengan Mbak Puan, selain agar kembali merekatkan Persatuan Bangsa ini, juga yakin akan menang karena didukung lintas golongan.
Kalau masalah Intelektual, Capresnya kan udah pintar?
Lagipula kalau hampir 10 tahun kita bisa sabar memiliki seorang Presiden yang saya yakin tidak lebih pintar dari Mbak Puan, dan Indonesia tetap bertahan, saya yakin Indonesia akan semakin baik dengan pasangan Presiden Pintar dan Wakil Presiden yang biasa-biasa saja!
(04/11/2021)