[PORTAL-ISLAM.ID] Meski masih menyisakan tiga tahun, tensi politik Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mulai memanas dengan kemunculan para figur yang dinilai memiliki peluang untuk dicalonkan sebagai Capres.
Dari beberapa nama, satu nama yang sering menghiasi tiga besar Capres yang diunggulkan oleh lembaga survei politik kredibel, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan ini sering bertengger di urutan satu atau dua dan tiga dalam hasil survei. Artinya, elektabilitas Anies jauh lebih tinggi dari calon lainnya seperti Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, dan lainnya.
Namun, tingginya elektabilitas Anies Baswedan ini sering berusaha dipatahkan dengan hasil survei abal-abal oleh lembaga survei politik yang tidak kredibel atau hasil survei pesanan oleh orang-orang tertentu.
“Kalau lihat dari survei tentu peluang Anies besar, persoalannya adalah juga kita harus melihat lembaga lembaga polling itu kan maaf ada yang kredibel dan tidak kredibel,” kata Pakar Komunikasi Politik Jamaluddin Ritonga kepada KBA News saat dihubungi, Selasa 23 November 2021.
“Nah saya melihat Anies itu selalu ada di tiga besar, bahkan kerap kali dia sering di nomor satu kalau yang merilis itu lembaga yang kredibel, tapi banyak tiba-tiba Anies dibuat dan ditempatkan di posisi ke delapan dan seterusnya,” sambung Ritonga.
Menurut akademisi Universitas Esa Unggul ini, salah satu cara lawan politik Anies untuk mengelabui publik dengan tingginya elektabilitas dia (Anies-red) adalah dengan membayar lembaga survei lain untuk melawan hasil sebelumnya, hingga banyak wacana bahwa orang nomor satu di DKI Jakarta ini tidak kuat di Pilpres 2024.
“Untuk menunjukan lembaga polling itu pesanan, karena tidak mungkin kalau lembaga-lembaga polling kredibel saja selalu menunjukan Anies paling atas, atau paling sedikit di nomor tiga. Kok tiba-tiba muncul di nomor yang jauh sekali dari yang dihasilkan oleh lembaga polling kredibel itu,” ungkapnya.
Ritonga mengaku bahwa dirinya sering melakukan berbagai analisis terkait peluang para tokoh-tokoh yang dinilai punya peluang maju sebagai Capres di Pilpres 2024. Sumber analisis Ritonga adalah hasil survei dari lembaga-lembaga survei kredibel.
“Mengacu hasil analisis terhadap peluang para calon berdasar hasil survei lembaga-lembaga kredibel, Anies sangat berpeluang memenangkan Pilpres 2024,” pungkasnya.[KBA]