[PORTAL-ISLAM.ID] Gonjang ganjing Pandemi Covid-19 saat ini bukan karena ganas virusnya, tapi ganas bisnisnya.
Liputan Majalah TEMPO terbaru mengungkap Bisnis PCR, perusahaan-perusahaan yang menikmati cuan bisnis PCR, sampai dugaan pejabat yang ikut bermain.
Soal PCR ini menjadi topik panas di masyarakat bermula dengan syarat perjalanan udara/naik pesawat. Walau sudah vaksin 2x, tapi tetap wajib tes PCR.
Tak hanya naik pesawat, naik moda darat dengan jarak 250 km pun wajib PCR.
Tentu saja syarat PCR ini mendapat penolakan luas publik, sampai akhirnya aturan direvisi.
Kenapa jelang akhir tahun ini heboh soal PCR?
Ada dugaan karena stok PCR menumpuk dan bakal expired alias habis masa berlakunya, sehingga kejar target dihabiskan.
Hal ini disampaika n oleh Sudarsono Saidi di akun twitternya.
"Hoalahhh, masalahnya itu sederhana saja. Stock PCR numpuk. Ada PCR import dari China numpuk di 10 perusahaan importir. Expired date 31 Desember 2021. Akan digunakan untuk libur natal dan tahun baru. Digunakanlah kekuatan pemerintah melalui SK Mendagri. Paham ora son?" twit @saidi_sudarsono, Selasa (2/11/2021).
Hal ini diperkuat dari pemberitaan media.
RI Impor 203 Ton Alat Tes PCR per Agustus 2021, Terbanyak dari China
Nilai impor reagent untuk tes PCR mencapai Rp7,3 triliun
Hoalahhh, masalahnya itu sederhana saja. Stock PCR numpuk.
— Sudarsono Saidi (@saidi_sudarsono) November 2, 2021
Ada PCR import dari China numpuk di 10 perusahaan importir. Expired date 31 Desember 2021.
Akan digunakan untuk libur natal dan tahun baru. Digunakanlah kekuatan pemerintah melalui SK Mendagri.
Paham ora son?
— genbii (@generasibiang) November 3, 2021