[PORTAL-ISLAM.ID] Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar. Di tengah pertemuan, Anies disebut sebagai calon presiden.
Anies Baswedan bersama rombongan tiba di Ponpes Sabilurrosyad, Gasek, Kota Malang, Jumat (12/11/2021), sekitar pukul 10.15 WIB.
Di sana Anies langsung bertemu dengan Ketua PWNU Jatim sekaligus pengasuh Ponpes Sabilurrosyad KH Marzuki Mustamar. Setelah berbincang di ruang tamu kediaman KH Marzuki, keduanya kemudian melanjutkan salat Jumat.
Seusai salat Jumat, KH Marzuki bersama Anies berjalan menuju kediaman. Di tengah perjalanan, KH Marzuki memperkenalkan Anies sebagai calon presiden.
"Ayo, salaman dengan calon presiden," celetuk KH Marzuki kepada sejumlah santrinya. Anies, yang berjalan di samping KH Marzuki, kemudian melayani ajakan swafoto beberapa santri.
Kepada wartawan, Anies mengaku kehadirannya itu untuk menepati janji, jika memiliki kegiatan di Surabaya, Jawa Timur, akan mampir untuk bersilaturahmi.
"Silaturahmi saja, dulu pernah bertemu di Jakarta, dan saya janji akan datang silaturahmi ketika ada kegiatan di Surabaya," ucap Anies menjawab pertanyaan wartawan soal kehadirannya ke Ponpes Sabilurrosyad.
"Kebetulan hari ini saya ada kegiatan seminar di Surabaya, dan saya sempatkan untuk mampir silaturahmi," sambung Anies.
Bersamaan, Anies menepis kehadirannya untuk persiapan maju di Pilpres 2024. Anies justru bertanya ada apa di tahun itu. "Memang ada apa di 2024," tanya Anies membalas pertanyaan wartawan.
"Ini silaturahmi saja," tegas Anies.
Sementara itu, KH Marzuki menjelaskan kehadiran Anies Baswedan ke Ponpes Sabilurrosyad tak pernah dijadwalkan sebelumnya.
"Tahunya ndadak (mendadak), saya diberi tahu, katanya Pak Anies mau datang. Kami dari kemarin keliling, terus pagi tadi ada kabar," ujar KH Marzuki.
Ditanya soal ungkapan yang disampaikan bahwa Anies Baswedan calon presiden, KH Mustamar meminta pernyataan tersebut tidak dianggap serius.
"Itu kan ada anak-anak mau foto, jangan dianggap serius," katanya.
KH Marzuki mengaku pertemuan dengan Anies Baswedan hanya diisi tukar pikiran bagaimana menyatukan visi-misi bahwa NKRI nomor satu.
"Jadi most important (yang terpenting), apa pun jangan dikedepankan untuk mengalahkan NKRI. Ketika NKRI bersatu ditambah beliau (Anies Baswedan), syaratnya harus adil. Kalau negeri ini sudah bersatu, siapa pun yang memimpin, gampang (mudah)," pungkas KH Marzuki Mustamar.[detik]