Jawab logika ini pak/Bu polisi:
Kamu sekarang sibuk memeriksa di jalan, mewajibkan orang-orang bawa test antigen, syarat-syarat perjalanan, bla bla bla. Sekarang pertanyaannya: kamu sendiri sudah test antigen belum?
Karena kamu itu juga sangat beresiko menyebarkan penyakit. Kamu nyetopin mobil, periksa kertas, dll, itu kontak namanya. Dan sehari kamu kontak berapa banyak orang? AYO, KAMU TEST ANTIGEN JUGA! Tiap hari 1x24 jam cucuk hidungmu. Biar kamu tahu rasanya.
Dan pastikan kamu bayar sendiri.
What? Kalau aparat, PNS, pejabat-pejabat, testnya dibayarin negara? Asyik dong. Makanya kamu terus paksa orang-orang test terus.
Di negara-negara maju, siapapun yang sudah vaksin 2x, tidak perlu test, test, test lagi. Cuma di Indonesia doang, Menteri-menteri punya saham di lab-lab test, dan netizen pemujanya tetap bungkam. Belain sampai kayak jilatin piring, bersih-sebersih-bersihnya.
Rakyat itu sudah mau vaksin 2x, bagus. Jangan kamu paksa test, test, test. Nah, jika kamu memang benar-benar khawatir, batasi kapasitas penumpang saja, bikin 50%. Bukan malah kamu bolehin 100%, tapi harus test. Duh, Gusti, kamu cuma fokus ke sebanyak2nya test kalau gitu.
*foto dari Polda Lampung, mereka mulai memeriksa syarat2 perjalanan atas mobil2 yg melintas di tol.
(TERE LIYE)
*fb