[PORTAL-ISLAM.ID] Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim banjir yang menerjang Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat terjadi karena kerusakan lingkungan berpuluh-puluh tahun lalu.
"Itu karena kerusakan catchment area, daerah tangkapan hujan, yang sudah berpuluh-puluh tahun. Ya itu yang harus kita hentikan karena masalah utamanya ada di situ," kata Jokowi usai peresmian jalan tol di Serang, Banten, Selasa (16/11/2021).
Namun, klaim Jokowi ini dibantah oleh warga Kalimantan.
"Saya asli putra daerah Kalimantan selama berbelas belas tahun saya tinggal di Kalimantan tidak pernah adanya terjadi bencana banjir, bencana bajir ini baru terjadi di era jabatan pak Jokowi karena kebijakan bapak yang mempermudah izin pembukaan lahan-lahan tambang di kalimantan pak," ujar @callmenjol di twitter.
Seperti diketahui, banjir melanda Kabupaten Sintang berlangsung selama hampir sebulan. Banjir di Kabupaten Sintang ini terjadi sejak 21 Oktober 2021 lalu hingga kini belum surut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sintang mencatat, sampai saat ini, sebanyak 35.807 KK atau 124.497 warga terdampak. Dari jumlah warga yang terdampak itu, sebanyak 25.884 orang terpaksa harus mengungsi.
Warga yang mengungsi tersebar di 32 posko pengungsian yang ada di 12 kecamatan di Sintang. Selain itu, terdapat juga 24 dapur umum dan 5 posko.
Saya asli putra daerah Kalimantan selama berbelas belas tahun saya tinggal di Kalimantan tidak pernah adanya terjadi bencana banjir , bencana bajir ini baru terjadi diera jabatan pak Jokowi karena kebijakan bapak yang mempermudah izin pembukaan lahan" tambang dikalimantan pak
— Akang Gendang (@callmenjol) November 16, 2021
Akhirnya menyalahkan masa lalu 😉
— GusDi Thok Ⓜ️🇲🇨 أنا فخور لكوني كادرون (@sumadiseloguno) November 16, 2021
Sejak jaman prasejarah bisa juga ya??
Nah iya bener cara mikirnya bapak ini
— Zara 🐪 (@zarazettirazr) November 16, 2021
Makanya kalo Jakarta Banjir itu juga karena kerusakan lingkungan sejak jaman Batavia berakumulasi pak 😁😁😁 https://t.co/dii1gPkwQF