[PORTAL-ISLAM.ID] Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Abbas, menyoroti aksi Densus 88 Antiteror.
Anwar Abbas meminta Densus 88 juga ikut andil memberantas teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
"Masalah radikalisme dan terorisme memang menjadi ancaman bagi masa depan bangsa dan negeri ini. Tetapi yang menjadi pertanyaan, kenapa Densus 88 ini hanya sibuk mencari kelompok-kelompok radikal saja? Sementara mereka (Densus 88) tidak terdengar beritanya terjun di Papua bagi mencari dan menangkap para pelaku yang memang sudah jelas-jelas bersenjata, bahkan sudah banyak membunuh para tentara dan warga masyarakat kita yang ada di sana," kata Anwar dalam keterangannya, Sabtu.
Anwar Abbas menegaskan potensi Papua lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap terbuka. Apalagi jika masalah KKB di Papua tidak tertangani dengan baik.
"Padahal kita semua tahu, kalau masalah ini tidak diseriusi dan tidak tertangani dengan baik oleh pemerintah pusat, maka tidak mustahil Papua bisa lepas dari NKRI yang sama-sama kita cintai ini," sebutnya.
Karena itu, Anwar Abbas berharap Densus 88 ikut andil dalam memberantas teroris KKB di Papua.
Hal senada disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin.
Densus 88 Antiteror yang gencar menangkap terduga teroris seharusnya bisa menangani teroris nyata di Papua, yakni KKB yang sudah dilabeli pemerintah sebagai kelompok terorisme.
"Jika KKB dilabeli teroris, pemerintah melalui polisi bisa mengirim Densus 88 Antiteror ke Papua," kata Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Sabtu pagi (20/11).
Seperti diketahui, pemerintah telah resmi menetapkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua serta seluruh organisasi dan orang-orang yang tergabung di dalamnya, dan yang mendukung gerakan tersebut, sebagai teroris.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD pada April lalu.
"Pemerintah menganggap bahwa organisasi dan orang-orang di Papua yang melakukan kekerasan masif dikategorikan sebagai teroris," kata Mahfud MD, dalam konferensi pers di kantornya, di Jakarta, Kamis (29/4/2021), seperti dilansir CNNIndonesia.
LALU... KENAPA DENSUS 88 TAK TERDENGAR URUSI TERORIS KKB PAPUA?
JANGAN SAMPAI DENSUS 88 CUMA JADI TERTAWAAN WARGANET
Hadeeh.. sudah berapa dana APBN yg dugunakan utk pembelian SERAGAM dan SENPI lengkap.. tp yg ditangkap/diciduk cuma bermodal Tasbih yg harganya kurang dari 1jt..
— hadi (@hadi_wb_) November 20, 2021
Takut bin ngeri kali ya ama kribo kribo hutan papua
— Indonesia_sadarlah (@herdianto_edy) November 20, 2021
Karena KKB beli senjata sama anggota polri. Senjata mereka sama, itu mungkin bikin mereka kederπππ
— Basim Kece (@BasimKece) November 20, 2021
Kita hidup di negeri ruwetnesia, serba terbalik
Karena teroris di papua kagak ada cap islamnya,kalau ada unsur islamnya baru deh tembak ditempat atau langsung proses cepat masuk penjara
— Arif Bijaksana (@ArifBij40097760) November 20, 2021