BABAK BARU "MODERASI BERAGAMA"
By Doni Riw
Narasi Moderasi Beragama kini memasuki babak baru. Jika dahulu sekte ini masih bersembunyi di balik jubah Aswaja, kini mereka berani jujur berseberangan dengan pendapat Ulama Mu'tabar (para ulama terpandang, seperti para Sahabat Nabi, Tabi'in dan Shalafus Sholeh).
Dalam narasi terbaru yang mereka bangun, mereka mengajukan beberapa klaim yang terang-terangan berseberangan dengan pendapat ulama klasik.
Diantara yang paling menonjol adalah klaim bahwa "Islam bukan agama sempurna dan tidak akan pernah sempurna".
Sekte moderasi itu menyatakan bahwa Al Ma'idah ayat 3 bukan dalil bahwa Islam agama sempurna. Padahal Al Qurtubi di dalam Kitab Tafsirnya mengutip Ibnu Abbas dan As-Suddi, sahabat yang mulia, menyatakan bahwa ayat tersebut adalah pesan dari Allah bahwa syari'at yang Dia turunkan telah sempurna.
Selain klaim tersebut, sekte moderasi juga mengklaim bahwa kalimat Tauhid bukanlah "Laa ilaha ilallah", tetapi bermakna "kalimat persatuan".
Lebih lanjut, mereka mengklaim bahwa tidak masuk akal jika kalimat syahadat adalah kunci surga.
Lebih jauh lagi, mereka mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak membawa Agama Baru, tetapi membawa sekte baru agama Nasrani.
Tentu semua klaim itu bertentangan dengan pendapat Ulama Mu'tabar yang telah lazim menjadi landasan bagi muslimin selama belasan abad.
Saya acungi jempol bahwa sekte moderasi itu kini berani berterus terang dengan posisi mereka.
Hitam putih kini telah jelas. Tinggal umat memilih mana? ikut Ulama Mu'tabar, atau ikut sekte moderasi beragama.
(fb)
Islam Nusantara sdh tak laku lalu berganti baju "Moderasi Beragama" Buya Syakur ini pionnya
— π΄πΊπΎ π πΈπ³πΎπ³πΎ (@ekowboy2) October 31, 2021
Ngawur!! Hina Islam agama yg tdk sempurna, bolehkan perbudakan & perdagangan manusia
Islam hapus perbudakan, bahkan Nabi SAW jadikan budaknya Zaid sbg anak angkat pic.twitter.com/RUBkIEBH4Q