URUSAN SEMUA MUSLIM
Oleh: Prof. Moeflich H. Hart
Bagi Muslim yang sadar, tidaklah berlaku ucapan-ucapan seperti "sudahlah masing-masing saja," atau "jangan ikut campur," atau "ini bukan urusanmu," bila sudah menyangkut pelecegan agama, pelanggaran agama yang akan berdampak luas, kebatilan di depan mata, ada hak orang yang terdzalimi, perilaku merugikan orang lain, perilaku penganiayaan, sikap merugikan orang banyak dll. Itu semua adalah urusan semua Muslim yang melihat dan menyaksikan, bukan urusan pribadi.
Keberanian melakukan "intervensi" ini adalah dakwah bil hal yang lebih berat ketimbang dakwah ceramah di atas mimbar apalagi hanya di zoom di kamarnya masing-masing dengan duduk nyaman. Melakukan dakwah bil hal ini harus dengan kapasitas, keberanian, ilmu dan kesiapan menghadapi resiko.
Guru saya jarang gagal dalam urusan ini dan telah banyak membuat orang berubah dan tersadarkan. Misalnya, ketika di depan matanya, ada seorang suami membentak² istrinya di depan umum yang sama sekali tidak etis atau seorang pembantu dipukuli oleh majikannya dll. Setelah "intervensi" dan dikatakan "Apa urusan kamu? Kamu siapa? Ini urusan saya!" Dia akan berbalik membentak: "Kata siapa ini urusan kamu? Ini sekarang urusan saya karena kamu berbuat sewenang² menyakiti orang." Ribut dan beliau selalu menang.(*)