[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan menanggapi cuitan aktivis, Febri Diansyah. Sebelumnya, Febri Diansyah mengutip cuitan Deny Siregar yang menyebut bahwa Novel Baswedan memecat satam KPK.
Dalam cuitan Denny Siregar yang diunggah pda 1 Oktober 2021, dia menyatakan bahwa seorang satpam bernama Iwan Ismail dipecat oleh Novel Baswedan. Menurut Denny, Novel memecat Satpam tersebut karena memotret meja kerja yang ada bendera HTI.
Cuitan Deny kemudian ditanggapi oleh Aktivis Anti-Korupsi, Febri Diansyah.
"Bagamana dengan fitnah anda ini? Menuduh Novel @nazaqistsha memecat Satpam? Padahal foto diambil di lantai 10, ruangan Jaksa, bukan wilayah tugas satpam tersebut dan justru disebarkan ke group eksternal?," tulis Febri.
Tanggapan dari Febri tersebut akhirnya sampai ke Novel Baswedan. Menurutnya, sulit untuk memberitahu kebenaran pada orang-orang tertentu.
"Mas @febridiansyah sulit anda menjelaskan kepada lalat bahwa bunga lebih indah dari sampah," komentar Novel Baswedan.
Ia menambahkan bahwa tidak semua orang memiliki motif baik. Ketika orang sudah memiliki motif tak baik, penjelasan apapun akan sia-sia.
"Apalagi bila ada motif ekonomi, lebih parah," imbuh Novel dalam cuitannya.
Dalam komentarnya pada cuitan Novel, Febri menegaskan bahwa masyarakat perlu mendapat informasi yang berimbang dan tidak terjebak dengan berita palsu.
"Setidaknya masyarakat mendapat informasi yg berimbang dan tidak dijebak pada kebohongan yang disebar sedemikian rupa," komentar Febriansyah.[suara]
Mas @febridiansyah
— novel baswedan (@nazaqistsha) October 4, 2021
“Sulit anda menjelaskan kepada lalat bahwa bunga lebih indah dari sampah”,
Kita tentu paham tdk semua org punya motif yg baik, kalo org sdh punya motif tdk baik, dijelaskan apapun akan sia-sia.
Apalagi bila ada motif ekonomi, lebih parah. https://t.co/wxx1ZYTHqh