[PORTAL-ISLAM.ID] Sebuah berita menyerang Taliban baru-baru ini, atlet voli wanita Afghanistan dilaporkan tewas dengan foto kepala mayatnya beredar luas.
Cerita kemudian dibuat bahwa kepala mayat itu putus dipenggal oleh Taliban. Taliban pun dikabarkan mengancam keluarga atlet wanita itu agar tutup mulut.
Berita heboh. Seperti Anjing yang menunggu tulang. Itulah kelakuan media Barat sekarang. Ratusan media termasuk di Indonesia ikut-ikutan memasukkan cerita tersebut ke dalam kanal beritanya.
Selesai sampai di sini? Tidak..
Taliban dicaci maki di media sosial, kolom-kolom komentar di Youtube dan sebagainya berisi sumpah serapah dan kutukan. Tak lupa, kaum berotak Kecambah tersebut turut menjadikan Islam sebagai bahan olok-olokan. Lihat nih kelakuan yang katanya Islam puritan, ini loh wajah Islam sesungguhnya.
Tapi tak sampai hitungan hari investigasi riil terjadi, ternyata atlet yang dimaksud telah meninggal di awal Agustus di Kabul (sesuai kalender Persia). Jauh sebelum Taliban menaklukkan ibukota.
Kematiannya pun terjadi di rumah tunangannya dan diklaim bunuh diri. Pihak keluarga si atlet tidak percaya dia bunuh diri dan mencurigai keluarga tunangan itu melakukan rekayasa. Kasus ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan Taliban. Foto kepala putus juga hoax.
Hoax ini membuat malu media-media yang terlanjur menjadikan cerita karangan sebagai berita.
Lalu bagaimana nasib orang-orang berotak Kecambah yang sudah terlanjur mencaci maki Taliban dan Islam? YNTKTS.
Sebagian mungkin malu setelah baca fakta sebenarnya tapi tetap benci dan terus menjadi Lalat pengorek tempat sampah Afghanistan, sebagian lain tetap tidak tahu dan terus melanjutkan kebenciannya terhadap Islam puritan, menunggu mati dengan kegoblokannya.
(Pega Aji Sitama)
***
Ramai Kabar Pemain Voli Afghanistan Dipenggal Taliban, Keluarga Bantah Fitnah Itu
Ramai kabar Taliban telah memenggal kepala pemain voli wanita dan mengunggah foto kepalanya di media sosial.
Pemain voli wanita itu bernama Mahjabin Hakimi, yang berprestasi dari Klub Voli Kabul, seperti yang dilansir dari Daily Mail pada Kamis (21/10/2021).
Menurut pelatihnya yang diwawancarai oleh The Persian Independent, Mahjabin Hakimi dipenggal oleh Taliban pada awal Oktober. Laporan pelatih tersebut disebutkan secara anonim.
Namun isu itu dibantah keluarga Mahjabin Hakimi dan saudara laki-lakinya Skandar Hakimi.
“Dia tidak dibunuh oleh Taliban pada Oktober. Kematian Mahjabin terjadi pada 6 Agustus dan tubuhnya ditemukan di kamar mandi tunangannya di Kabul,” kata keluarganya.
“Dia (tunangannya) mengklaim Mahjabin mati gantung diri. Namun, keluarga kami mencurigai adanya tindakan licik yang dilakukan oleh mertuanya,” lanjut keluarga Mahjabin Hakimi.
Kerabat mendiang pemain voli wanita itu membagikan gambar batu nisan yang ditulis nama Mahjabin Hakimi, tanggal kematian menurut kalender Persia 15-5-1400, di usia 25 tahun, dan nama ayahnya Mohammad Sarwar.
Tiga kalimat pertama dari nisan itu diterjemahkan oleh kerabatnya menjadi berbunyi, “Makam almarhum Mahjabin Hakimi putri Mohammad Sarwar Hakimi yang bergabung dengan rahmat Allah pada Jumat malam, 15/5/1400 pada usia 25 tahun.”
Berbicara tentang Mahjabin, kerabat itu berkata, “Mahjabin adalah panutan bagi gadis dan wanita muda. Sama seperti ayahnya, Sarwar Hakimi, dia tertarik pada olahraga seperti bola voli dan bola basket.”
Keluarga Mahjabin Hakimi kemudian menyebutkan bahwa sejak 2015, wanita tersebut bekerja di Kementerian Dalam Negeri Afghanistan.
Anggota keluarga menginformasikan bahwa Mahjabin bertunangan pada 2020. Sejak itu, dia tinggal di rumah tunangannya di bawah aturan keluarga bersama di Kabul.
Mahjabin telah direncanakan akan menikah pada awal Agustus, tetapi ia telah meninggal dahulu.
Lebih lanjut kerabat mengungkapkan bahwa Mahjabin mendapat beasiswa dari AS dan ini menjadi penyebab konflik dengan mertuanya.