[PORTAL-ISLAM.ID] Staf ahli menteri Kominfo, Profesor Henry Subiakto kembali jadi tertawaan warganet.
Kali ini terkait twitnya soal aplikasi Pedulilindungi.
Profesor Henry mengklaim aplikasi Pedulilindungi sudah didownload atau dipakai lebih dari 70 juta pengguna.
"Alhamdulillah Aplikasi Peduli Lindungi sdh didownload/dipakai lbh dari 70 juta pengguna. Aplikasi ini jg bisa diakses lewat aplikasi2 terkenal, spt Gojek, Tokopidea, Shopee dll. APP mjd aplikasi yg dlm waktu setahun melejit melampaui pengguna aplikasi unicorn yg sdh lbh lama," kicau Prof. Henry Subiakto @henrysubiakto, Rabu (13/10/2021).
Klaim 70 juta download atau pengguna ini dinilai Netizen tidak benar alias HOAX karena di PlayStore tertulis +10 juta.
LALU Prof. Henry membantah kalau apa yang disampaikan adalah HOAX, karena apa yang disampaikan itu berdasarkan pernyataan resmi Sekretariat Kabinet.
"Ada yg bilang peduli lindungi dipakai 70 juta orang itu hoax. Dasar tidak bisa melihat kemajuan dan kebaikan. Baca dong ini pernyataan resmi Sekretariat Kabinet. APP sdh digunakan 73 juta lbh termasuk lewat Aplikasi Gojek, Tokopidea dll," ujar Prof. Henry Subiakto di akun twitternya @henrysubiakto.
Tak lupa disertakan link pernyataan resmi Sekretariat Kabinet:
NAH.. justru bantahan Prof. Henry ini makin membuat terlihat oon-nya.
Karena pernyataan resmi Sekretariat Kabinet di link tersebut SANGAT BEDA dengan yang disampaikan Prof. Henry.
Pernyataan resmi Sekretariat Kabinet menyebut 73 JUTA PENGGUNAAN atau PEMAKAIAN (Bukan Pengguna atau Pemakai).
Sedang Prof. Henry menyebut 70 JUTA PENGGUNA atau PEMAKAI.
"Bisa bedakan dipakai 70 juta orang dengan 73 juta penggunaan ngga? 1 orang bisa beberapa kali menggunakan apknya. Bapak benar staff ahli? Anak tetangga saya yg remaja aja tau bedanya," ujar @NurlelySiregar.
Penjelasan @NurlelySiregar ditanggapi netizen lain.
"Jangan dijelasin mbak, aku senang membaca kebodohannya...," timpal @Aliando____.
KEBODOHANNYA MEMANG NATURAL 😂
PROFESOR GAK BISA BEDAIN "PENGGUNAAN" DENGAN "PENGGUNA".
Bisa bedakan dipakai 70 juta orang dengan 73 juta penggunaan ngga?
— Nurlely Siregar (@NurlelySiregar) October 14, 2021
1 orang bisa beberapa kali menggunakan apknya.
Bapak benar staff ahli?
Anak tetangga saya yg remaja aja tau bedanya.