[PORTAL-ISLAM.ID] JOGJA - Setelah mendapat izin operasional dari Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi Nomor 430/E/0/2021, Universitas Siber Muhammadiyah (SiberMu) siap menerima mahasiswa baru.
Demikian disampaikan oleh Bambang Riyanta, Pimpinan Universitas SiberMu pada (6/10/2021) di acara launching Universitas SiberMu di Kantor PP Muhammadiyah, Jl. Cik Ditiro No 23, Kota Yogyakarta.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Ketua PP Muhammadiyah dr. Agus Taufiqurrahman, Ketua Diktilibang PP Muhammadiyah, Prof. Lincolin Arsyad beserta jajarannya.
Menjawab Tantangan Zaman
Kemajuan teknologi internet membuat dunia berubah dengan cepat. Ruang-ruang kehidupan menjadi luas, jarak menjadi semakin dekat, batas-batas wilayah geografis makin tak lagi terasa.
Teknologi siber ini juga membuka pintu-pintu kesempatan baru bagi semua orang, memperkuat ekonomi, menumbuhkan minat dan potensi, sekaligus menyuarakan ide ataupun opini yang bisa menjangkau sebanyak mungkin orang.
Dunia memasuki era Industri 4.0, dan kita kini hidup di dalamnya. Industri 4.0 atau revolusi industri keempat merupakan istilah yang umum digunakan untuk tingkatan perkembangan industri teknologi di dunia.
Siapapun yang ingin memenangkan kompetisi di era ini, berarti harus memiliki kemampuan mumpuni di berbagai bidang. Salah satu yang perlu dipersiapkan adalah sisi SDMnya.
Muhammadiyah menjawab tantangan ini, dan mendirikan SiberMu, atau Universitas Siber Muhammadiyah.
SiberMU merupakan perguruan tinggi yang digagas Muhammadiyah menggunakan modul tunggal Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), pertama dan satu-satunya yang fokus pada dunia siber.
“Universitas SiberMu sebagai penerjemahan Muhammadiyah atas tantangan yang diberikan oleh revolusi industri 4.0, yang menawarkan sistem pendidikan jarak jauh sebagai inovasi abad 21,” ujar Bambang Riyanta, pimpinan Universitas SiberMu, saat peluncuran Universitas SiberMu di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (6/10/2021).
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan bawah kondisi masyarakat Indonesia sekarang ini masih tertinggal dengan negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan juga Thailand, terutama di bidang iptek.
"Saya mohon maaf dengan hormat pendidikan negara kita masih merayap terlambat jika dibandingkan dengan negara tetangga kita. Padahal dalam iptek kita dituntut untuk berpikir maju, hal ini berbeda dengan soal alam komunal kita seperti gotong royong yang sudah baik," ungkap dia.
Dengan kondisi ini, menurut Haedar, dibutuhkan tempat belajar yang tidak terhalang ruang, untuk mengejar ketertinggalan daya saing masyarakat Indonesia.
"Diperlukan akselerasi kekuatan agar semakin cerdas dan mampu bersaing dengan negara lain. Universitas SiberMu ini bukan lagi program online, namun merupakan kesatuan dari organisasi universitas itu sendiri," kata dia, seperti dikutip dari Kompas.
"Universitas SiberMU sebagai terjemahan Muhammadiyah atas tantangan yang ada saat revolusi industri 4.0, yang menawarkan sistem pendidikan jarak jauh. Sebagai inovasi abad 21," tutup dia.
Meski baru saja mendapat izin operasional, Universitas SiberMu telah mendapat banyak atensi baik dari dalam dan luar persyarikatan. Tidak hanya nasional, tapi juga internasional, seperti atensi yang diberikan oleh Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Jerman.
Sementara untuk sarana dan prasarana fisik Universitas SiberMu kampus pusat berada di Jalan HOS Cokroaminoto No 17 Kota Yogyakarta.
Universitas SiberMu sebagai penerjemahan Muhammadiyah atas tantangan yang diberikan oleh revolusi industri 4.0, yang menawarkan sistem pendidikan jarak jauh sebagai inovasi abad 21.
Universitas SibeMu siap menerima mahasiswa baru tahun akademik 2021/2022, bagi para peminat bisa mengunjungi dan mencari informasi tentang Universitas SiberMu di https://sibermu.ac.id/ dan jika ingin mendaftar bisa mengunjungi https://admissions.sibermu.ac.id/.
Universitas SiberMu yang integral dengan PTMA lain merupakan universitas yang mengembangkan model pembelajarn online mutakhir. Model pembelajaran ini membuka akses pendidikan bagi siapa saja, di mana saja, dan kapan saja secara fleksibel.(*)