Oleh: Naniek S Deyang
KALIAN pikir semua ini mudah? Berhari-hari saya dapat foto ini dan di dada saya seperti teriris, apalagi saya salah satu saksi bagaimana dua orang ini berproses hingga yang satu duduk di singgasana.
Berat banget meng-up load foto ini, saya seperti melihat film "kekalahan" yang menyesakkan dada bukan lantaran kecewa, tapi trenyuh pada jagoan yang kalah tapi sangat legowo.
Saya buka cerita ini dengan menulis "kalian pikir semua ini mudah"....coba lihatlah foto ini, Prabowo pemilik partai, tanpa dukungan partai Pak Prabowo, Pak Jokowi gak bakalan bisa daftar Calon Gubernur DKI 2012 karena kalau hanya didukung PDIP saja kurang 6 kursinya artinya gak bisa daftar di KPUD DKI.
Tak hanya itu, Pak Jokowi dan pasangannya kala itu juga dibiayai oleh Pak Hasjim, adik Pak Prabowo. Kemudian sebagai rasa terimakasihnya alih-alih Pak Jokowi meneruskan amanahnya jadi Gubernur tapi malah melawan Pak Prabowo di Pilpres.
Dua kali bertarung di Pilpres, Pak Prabowo "kalah", saya kasih tanda baca pada kata KALAH silahkan artikan masing-masing.
Meski sebagai orang yang kalah, Pak Prabowo menjadi orang yang legowo, namun sebagai orang yang mencintai Indonesia bathinnya menjerit melihat kondisi keamanan Indonesia, persenjataan yang dimiliki TNI yang sangat lemah, dan posisi Indonesia yang sering dilecehkan karena dianggap negara lemah, maka dengan daya upaya menekuk hatinya yang remuk redam, menutup lubang-lubang hati yang menganga karena luka, singkat kata semua perasaan pribadinya ia simpan dalam lemari, dan ia ganti dengan semangatnya untuk membangun Indonesia dari sisi keamanan yang disegani bangsa lain, maka ia terima tawaran Pak Jokowi sebagai Menhan.
Cobalah buka hati kalian, dan adilah pada kebenaran. Tanyalah semua lembaga TNI dan juga lembaga pertahanan luar negeri, bagaiamana Kemenhan di tangan Prabowo? Lihatlah Pak Prabowo dia disambut bak Presiden setiap kali berkunjung ke LNđ.
Dan demi Indonesia menjadi negara yang dihormati negara-negara lain, lihatlah di foto di bawah ini, Pak Prabowo demikian ikhlas berdiri di sisi orang yang pernah diangkatnya ke langit. Dia begitu takjim dan santun menjadi bawahan orang yang tidak akan jadi Gubernur tanpa partainya.đđ.
Itulah sebabnya sebagai orang yang senantiasa berprinsip mikul duwur mendem jero saya marah dengan orang-orang yang dengan seenaknya memanggil Pak Prabowo dengan sebutan "Pak Timbul" atau "Wowo". Kalian yang masih semena-mena membully Pak Prabowo itu sejatinya menurut saya tidak pernah mencintai Indonesia. Kok bisa? karena Anda membenci orang yang mengorbankan berbagai rasa pribadinya demi Indonesia dihormati oleh bangsa-bangsa lain.
(Sumber: Dari fb Naniek S Deyang, 12/10/2021)