JANGAN SEKALI-SEKALI RENDAHKAN KALIMAT TAUHID GARA-GARA URUSAN POLITIK!
Saya harus beristighfar berulang-ulang. Membaca berbagai komentar di Postingan saudara Kang Iwan Ismail. Mantan Satpam KPK yang dipecat!
Seperti yang disampaikan oleh Plt Jubir KPK, Iwan Ismail diberhentikan karena melanggar kode etik di KPK. Dia masuk ke ruang penyidik padahal area tugasnya adalah Pengamanan di bagian lain.
Selanjutnya, berdasarkan informasi dari KPK juga, termyata bendera tersebut di Meja ASN KPK yang diperbantukan dari Kejaksaan.
Tapi sayangnya informasi ini tidak terlalu membantu lagi.
Sudah terlanjur ramai caci-maki kepada "Geng Taliban" di KPK, Bang Novel dan 56 orang Pegawai KPK lainnya yang dipecat karena dianggap tidak lolos TWK.
Polemik bendera ini seakan-akan menjadi pembenaran atas pemberhentian 57 Pegawai KPK. Padahal jelas-jelas, bendera itu bukan milik satu diantara yang 57 orang!
Tapi sudahlah. Masalah politik pemberhentian Bang Novel dan kawan-kawan adalah hal lain.
Sekarang saya menyoroti, betapa mudahnya sebagian dari kita sekarang, bahkan yang mengaku seorang Muslim, merendahkan Bendera Al-liwa (Bendera Rasulullah) yang bertuliskan Kalimat Tauhid, hanya karena permasalahan politik!
Ok, lah. Anda mungkin merasa lebih Pancasilais dari saya (saya meragukannya).
Tapi apa dasar kalian yang begitu kurang ajar merendahkan Bendera bertuliskan Kalimat Tauhid dengan sebutan "HaTeI", "Teroris", "Anti Pancasila" dan sebutan merendahkan lainnya?
Bukannya Bendera Al-liwa itu Bendera Rasulullah? Kalaupun kalian meragukannya, tapi hormati Kalimat Tauhid yang tertulis disana!
(Silahkan baca-baca Komentar dan balasannya di Postingan si Iwan).
Sekarang begini saja. Anggap HTI memang benar-benar meniru dan menggunakan bendera Rasulullah sebagai bendera Ormas mereka. Dan sekarang HTI dibubarkan karena dianggap bertentangan dengan Pancasila.
Tapi itu tidak bisa menjadi alasan untuk merendahkan Al-liwa!
Sekali lagi, itu tidak bisa jadi alasan untuk merendahkan Kalimat Tauhid di Bendera Tersebut!
"Tapi HTI menggunakannya?"
Ok. HTI juga menggunakan Al Quran sebagai Kitab Suci mereka. Apa Al-Quran akan kalian rendahkan juga seperti nasib Kalimat Tauhid di Bendera Al-liwa?
Ayo, gunakan otakmu bung!
Silahkan bubarkan Ha-Te-I. Bila perlu usir semua anggotanya dari Indonesia. Atau kalian bunuh saja. Itu bukan urusan saya.
Tapi sikap kalian termasuk si Iwan ini yang menggiring ucapan dan komentar orang lain untuk merendahkan Kalimat Tauhid, benar-benar membuat saya marah!
Kau Iwan dan siapapun yang mengaku Islam, biar kau tahu ya, sahnya keislamanmu dan kalian semua karena lafadz Tauhid!
Tanpa mengucapkan atau tidak percaya kepada kalimat yang tertulis di Bendera yang kalian sebut Bendera Teroris itu, maka tidak sah keislaman kalian!
Sekarang kalimat yang mulia itu jadi bahan lelucon dan direndahkan orang-orang diluar Islam gara-gara kalian!
Otak mu dimana?!!!
(Azwar Siregar)