[PORTAL-ISLAM.ID] Kelompok komunis sudah menempati berbagai jabatan penting di negeri ini sehingga membuat kebijakan yang merugikan umat Islam dan kelompok beragama.
“Kaum komunis berhasil menempati posisi-posisi publik penting sejak Reformasi,” kata Guru Besar ITS Prof. Daniel Mohammad Rosyid dalam artikel berjudul “TNI dan Komunisme”.
Kata Daniel, Umat Islam tidak pernah mempermasalahkan kelompok komunis menempati jabatan penting. Tapi Umat Islam sering dipojokkan dan dicurigai serta difitnah dengan alasan yang dibuat-buat tanpa bukti.
“Sikap kaum komunis yang mendendam kesumat pada Soeharto dan Orde Baru tidak perlu diteruskan dengan memusuhi Islam dan umatnya. Baik Soekarno dan Soeharto memiliki jasa sekaligus juga melakukan kesalahan karena mengabaikan adagium Lord Acton: ” Power tends to corrupt and absolute power corrupts absolutely”. Kekuasan cenderung disalahgunakan, apalagi kekuasaan besar yang dipegang bertahun-tahun. Seperti Barat secara keliru memutuskan melawan Thaliban, dan kalah, memusuhi Islam adalah keputusan keliru,” jelasnya.
Kata Daniel, Islam melarang untuk memulai perang atau serangan. Sikap muslim dalam konflik manapun selalu defensif untuk membela diri. Apalagi muslim Indonesia yang tokoh pendahulunya adalah para pendiri bangsa ini.
“Jika muslim diintimidasi terus menerus oleh kaum komunis tidak peduli tentara atau sipil, maka suatu saat akan berada dalam posisi tanpa banyak pilihan: hidup mulia atau mati syahid,” ungkapnya.
Daniel mengatakan, umat Islam mesti segera meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan diri menghadapi gerakan komunisme ini.
“Kelompok nasionalis dan agama lain yang pro-NKRI sebenarnya berkepentingan untuk ikut melawan gerakan komunisme ini,” pungkasnya. (suaranasional.com)