[PORTAL-ISLAM.ID] Jakarta - Isu panas Anies Baswedan berbohong soal Pemilihan Gubernur atau Pilgub DKI 2022 tiba tiba saja dilontarkan oleh Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi. Ia meminta Anies untuk berhenti bohong soal Pilgub DKI yang diundur hingga 2024.
"Jangan membuat seakan-akan Pemerintah Pusat mengundurkan Pilgub DKI untuk mengganjal ambisi politik Anies,," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 9 Oktober 2021.
Pernyataan Prasetyo itu menanggapi pernyataan Anies Baswedan di acara Workshop Nasional DPP PAN.
Prasetyo juga menyitir pernyataan seorang pendukung Anies, Geisz Chalifah yang mengaku loyalis Gubernur DKI Jakarta itu. Geisz menilai aturan ini justru membuat Anies tak bisa bertarung lagi dalam Pilgub DKI 2022. Menurut dia, ada yang menyerang, mendiskreditkan, dan menjatuhkan Anies dari jabatannya sebagai gubernur.
"Bahkan dicari celah untuk dapat dipidanakan agar tidak dapat mengikuti Pilpres 2024," ucap Geisz yang dikutip Prasetyo Edi Marsudi.
Pernyataan politikus PDIP itu pun mendapat tanggapan dari pendukung Anies yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik. Ia meminta koleganya, Prasetyo Edi menjelaskan soal kebohongan Anies.
"Emang bohongnya apa? Dibunyiin dong bohongnya apa," kata Taufik.
Politikus Gerindra itu tak mengerti maksud pernyataan Prasetyo yang meminta Anies berhenti berbohong soal Pilgub DKI. "Yang bohong apanya coba?" kata dia.
Pendukung Anies lainnya yaitu PKS juga tak memahami maksud omongan Prasetyo.
Penasehat Fraksi PKS DPRD DKI Abdurrahman Suhaimi mengatakan, tak ada pembohongan dalam pernyataan Anies di Workshop Nasional DPP PAN.
"Apa yang ditafsir bohongnya?" kata dia.
Ia pun mengatakan, sah saja jika ada yang menganggap pengunduran waktu Pilgub DKI dari 2022 menjadi 2024 sebagai upaya menjegal Anies. Sebab, gubernur termasuk dalam lembaga politik.
Namun, beda cerita dengan cap sebagai pembohong. Suhaimi menyebut perlu ada bukti yang menggambarkan kebohongan Anies.
"Itu sudah menempelkan sifat kepada seseorang harus dibuktikan," ujar Wakil Ketua DPRD DKI ini.
Sebelumnya, Anies Baswedan sempat menyampaikan gagalnya rencana dia kampanye Pilgub DKI 2022.
Ketika menghadiri acara PAN, Anies menyampaikan berencana mulai kampanye di tahun terakhir masa jabatannya 2022. Namun, ternyata tidak ada perhelatan Pilgub DKI tahun depan.
"Dulu rencananya (rencana Anies), nanti tahun terakhir baru mulai kampanye. Ternyata, tidak ada pilkada tahun depan. Jadi, ya sudah, kita kerja terus saja," ujar Anies, dikutip dari tayangan ulang acara workshop itu di akun Youtube PAN TV pada Rabu, 6 Oktober 2021.
"Kalau pilkadanya tidak ada, ya sudah, kita terusin saja kerja sampai akhir," ucap Anies.
Politikus PAN Zita Anjani menjelaskan bahwa dalam diskusi di partainya Anies tak menyinggung soal Pilgub DKI.
"Selama sesi, tidak ada sedikitpun kami menyinggung soal Pilgub, apalagi keluar statement dari Pak Anies yang mengaitkan Pilgub 2024 adalah usaha mengganjal dia. Tidak ada," kata Zita dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 10 Oktober 2021.
Anies menjadi pembicara Workshop PAN di Bali pada Senin, 4 Oktober 2021. Zita menjadi moderator ketika sesi diskusi kader PAN bersama Anies.
Menurut Zita, diskusi dengan Anies lebih banyak membahas pembangunan Ibu Kota. Politikus PAN ini juga sempat menanyakan kepada Anies apa yang akan dilakukan setelah masa jabatan gubernurnya berakhir pada 2022.
Gaduh pernyataan Prasetyo ini, tak mau ditanggapi oleh Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria.
Ia hanya meminta agar semua pihak menghormati proses demokrasi di Ibu Kota saat ini. "Mari kita kurangi hindari kesibukan kita urusan hiruk pikuk politik," kata dia pada Sabtu, 9 Oktober 2021.
Anies Baswedan hingga saat ini belum menanggapi pernyataan Prasetyo itu.
Dalam akun media sosial pribadinya, Anies justru mengunggah momen saat dia bertemu dengan dalang kondang Ki Manteb Sudarsono pada Sabtu, 25 April 2021 lalu.
Saat berkunjung kediaman almarhum Ki Manteb di Karanganyar, Jawa Tengah, Anies mendapat hadiah berupa keris.
Di kediaman Ki Manteb, Anies berdiskusi banyak soal kebudayaan, filsafat, sastra, pewayangan, serta keris, kayu kuno, juga bangunan masa lalu. “Di tengah-tengah diskusi, beliau membuka sebuah kotak, mengeluarkan sebuah keris dan lalu menyerahkannya, sambil menjelaskan tentang keris itu dengan amat detail,” tulis Anies dalam unggahan di akun Facebooknya pada Sabtu, 9 Oktober 2021.
Anies tak menyangka pertemuan itu menjadi yang terakhir, lantaran 68 hari setelahnya, 2 Juli 2021, Ki Manteb Sudarsono tutup usia.
(Sumber: Tempo)