[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan Sekretaris Kementrian BUMN, Said Didu mengungkap besaran laba, yang disetor oleh BUMN ke Negara. Dia juga membeberkan, jumlah besaran PMN yang diambil oleh BUMN dari APBN.
Said menjelaskan bahwa pada periode tahun 2015-2021, BUMN telah menyetor laba ke negara sebesar 230 triliun. Sedangkan yang disedot, oleh BUMN dari APBN melalui Penyertaan Modal Negara (PMN), lebih besar sekitar 400 triliun.
Dia menambahkan bahwa “Tidak semua laba disetor BUMN ke Nagara,”tegasnya.
Dia mengatakan hal tersebut lewat akun twitter pribadinya @msaid_didu pada Selasa, 19 Oktober 2021.
“2015 – 2021 BUMN hanya menyetor laba ke Negara atau APBN sekitar Rp 230 trilyun tapi dalam priode yang sama mengambil dari APBN sekitar Rp 400 trilyun sebagai PMN. Tidak semua laba disetor BUMN ke Nagara. Jangan coba bodohi rakyat dengan membelokkan atau menyembunyikan data. Jelas?,”tegasnya.
Sebelumnya, dia juga menegaskan bahwa PMN pada periode tahun 2015-2021 merupakan yang tertinggi dibandingkan pemerintahan sebelumnya, jumlahnya mencapai 400 triliun.
Sehingga ketika Presiden Joko Widodo menyentil PMN ke BUMN sakit, maka Said bertanya balik dengan bertanya “Jadi sebenarnya Bapak Presiden geram kepada siapa ?,”ungkapnya.
“Bapak Presiden yth, sesuai data bahwa sejak 2015 – 2021 penyertaan modal negara (PMN) ke BUMN mencapai sktr Rp 400 trilyun (PMN tertinggi saat ini dari pemerintahan sebelumnya). Jadi sebenarnya Bapak Presiden geram kepada siapa ?,”bebernya.
Said membeberkan, perbandingan antara laba BUMN yang disetor ke negara, dengan PMN yang disedot BUMN. Keterangan ini sekaligus meluruskan informasi dari netizen.[parangmaya]
2015 - 2021 BUMN hanya menyetor laba ke Negara atau APBN sktr Rp 230 trilyun tapi dalam priode yg sama mengambil dari APBN sktr Rp 400 trilyun sebagai PMN.
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) October 19, 2021
Tidak semua laba disetor BUMN ke Nagara.
Jangan coba bodohi rakyat dg membelokkan atau menyembunyikan data.
Jelas ? https://t.co/JtT4hIcDul
Bapak Presiden yth, sesuai data bhw sjk 2015 - 2021 penyertaan modal negara (PMN) ke BUMN mencapai sktr Rp 400 trilyun (PMN tertinggi saat ini dari pemerintahan sblmnya).
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) October 18, 2021
Jadi sebenarnya Bpk Presiden geram kepada siapa ? pic.twitter.com/mTHwNwQ0Kl