Paling benci sama orang yang udah jelas salah tapi malah bisa ngeles bicara seolah itu bukan kesalahannya.
Masih bisa berjalan santai..
Masih gak ada beban jalankan kerjanya..
Masih mengisi ruang publik dengan celotehnya..
Kematian 41 napi karena terbakarnya LP adalah kesalahan dirinya selaku menteri hukum dan Ham karena pengelolaan lapas beserta segala masalahnya, ada ditangan dia. Gak bisa dia nyebut bahwa ini adalah salah si Listrik atau si Arus Pendek yang sebabkan kebakaran.
Kalau dia tau dengan kerja, maka dia punya data bagaimana usia LP saat ini dengan mutu bangunan dan jaringan-jaringan yang terpasang didalamnya, termasuk kelistrikan. Ada waktu yang membuat jaringan itu harus diperbarui karena termakan usia. Akibat kurangnya pemeriksaan, menyebabkan ada korban kematian yang harus menuntut siapa yang bertanggung jawab.
Apalagi, kuota Lapas gak lagi memadai dengan daya tampung seharusnya.
Kalau di Korea Utara, jika ada kejadian begini pastinya sang menteri terkait akan bunuh diri dengan pistol meledak di kepala. Dari pada sang presiden yang menembak dirinya.
Kalau di Jepang, sudah langsung mengundurkan diri dan seminggu kemudian si menteri ditemukan gantung diri.
Kalau di Korea Selatan, sang menteri langsung adakan konfrensi pers begitu api padam dan penghitungan mayat baru masuk angka permulaan.
Kalau di Kolombia, sang menteri udah pasti kena brondong peluru dalam mobil mewahnya.
Hanya di Indonesia sang menteri bisa memberikan keterangan tanpa ada beban moral atas kejadian. Santai melaporkan penyebab kebakaran, jumlah para korban, dan juga rencana perbaikan LP yang harus disegerakan.
Karena menteri tau, rakyat Indonesia bukan masyarakat Kolombia yang punya nyali. Bukan warga Hongkong yang sekali turun ke jalan, akan tetap bertahan sampai tuntutan dikabulkan. Bukan warga Malaysia yang intens menggalang suara netizen sosmed melawan pejabat durjana dan fokus disana walau ada BOM meledak di menara kebanggaan mereka.
Di sini masih Indonesia, tempatnya para pejabat melatih mental bertahan dari bully dan sindiran. Bisa bertahan 2 minggu, itu udah menunjukkan sang pejabat lulus dari ujian. Bisa tos-tosan sesama mereka dibelakang panggung.
Karena 2 minggu, adalah waktu terlama bahasan ini akan terus diramaikan. Hari ke 15, sudah lain lagi yang akan menjadi berita.
Bagi saya Yasonna Laoly harusnya DIAM dan diam-diam menulis pengundurun diri dengan muka yang menyataka beban karena tanggung jawab menteri itu bukan sekedar tanda tangan dan berjalan seolah kerjamu itu NYATA BENARNYA dan semuanya BAIK-BAIK SAJA.
Rasa Tanggung Jawab itu adalah gerakan Moral yang paling tinggi derajatnya.
(Setiawan Budi)