[PORTAL-ISLAM.ID] Selama ini isu perempuan dan pendidikan selalu menjadi senjata Barat untuk mendeskriditkan Islam di Afghanistan. Namun dibawah kendali Taliban kini isu tersebut menjadi tidak laku lagi untuk dijual.
Kelompok pejuang Taliban menjamin para wanita Afghanistan untuk mengenyam pendidikan dan bisa bekerja. Namun mereka wajib mengenakan jilbab.
Pada saat yang sama, kelompok yang saat ini menguasai Afghanistan itu memperingatkan Amerika Serikat (AS) untuk tidak ikut campur tentang cara mereka memperlakukan kaum wanita.
Juru bicara Taliban, Suhail Shaheen, mengatakan kepada Fox News pada Jumat (03/09/2021) kemarin, tidak akan ada masalah tentang hak-hak perempuan setelah pengambilalihan kekuasaan Afghanistan.
Tapi, kata Shaheen, pihaknya menentang pandangan Barat bahwa perempuan harus memiliki pendidikan tanpa harus berhijab.
“Ini adalah perubahan budaya,” katanya. “Budaya kita…mereka (kaum wanita) bisa mengenyam pendidikan dengan hijab. Mereka bisa bekerja dengan hijab.”
Ketika ditanya tentang hubungan masa depan dengan AS, Shaheen berkata, “Kita harus berfokus pada bagaimana kita dapat bekerja sama dengan cara yang positif dan konstruktif yang merupakan kepentingan terbaik kedua belah pihak.”
“Tidak akan ada masalah tentang hak-hak perempuan. Tidak ada masalah tentang pendidikan mereka, pekerjaan mereka,” ujarnya.
“Tapi kita tidak boleh mengubah budaya satu sama lain karena kami tidak bermaksud mengubah budaya Anda, Anda tidak boleh mengubah budaya kami,” paparnya.
Shaheen juga menggambarkan penarikan militer AS dari Afghanistan sebagai penutupan satu babak dalam sejarah negara itu.
“Kami telah menutup satu babak. Bagi kami itu adalah pendudukan. Kami mengakhiri itu, kami melakukan perlawanan,” katanya. “Tapi sekarang sudah ditutup. Itu masa lalu. Kita harus fokus ke masa depan yang lebih baik untuk mereka dan kita.”
Sebelumnya Shaheen telah menyampaikan bahwa pemerintahannya ke depan tidak membatasi perempuan hanya dengan burqa untuk menutup aurat. Busana perempuan, kata Shaheen, jenisnya bukan hanya burqa.
“Burqa bukan satu-satunya, ada berbagai jenis pakaian Muslim dan jilbab lain. Jadi, tidak terbatas pada burqa,” kata dia seperti dikutip Al Arabiya, Rabu (18/8/2021).[Panjimas]