[PORTAL-ISLAM.ID] Kasus penganiayaan yang dilakukan Irjen Napoleon Bonaparte –tersangka kasus suap Djoko Tjandra, terhadap Muhammad Kece si pelaku penistaan agama ramai disorot publik. Namun siapa sangka, Napoleon rupanya memiliki kedekatan istimewa dengan Habib Rizieq Shihab selama di penjara Bareskrim Polri.
Hal ini diungkapkan oleh aktivis KAMI Syahganda Nainggolan. Syahganda sendiri kini sudah bebas. Namun sewaktu di penjara, dia merupakan tetangga kamar sel dari Napoleon Bonaparte.
“Saya masuknya bareng dia. Terakhir dia (Napoleon) di kamar 26 dan saya di kamar 27,” kata Syahganda, dikutip dalam sebuah webinar, Selasa 21 September 2021.
Menurut Syahganda, Habib Rizieq sangat senang dengan sosok dari Napoleon. Keduanya bahkan tak segan terlibat diskusi panjang tengah malam. Suatu ketika, Syahganda bahkan pernah mendapati Napoleon mengundang Habib Rizieq untuk ke kamarnya dan membahas sebuah tema menarik.
“Habib Rizieq juga senang dengan dia. Dan sebaliknya, dia juga melakukan hal sama dengan HRS. Karena kedekatan, Napoleon juga pernah undang Habib Rizieq tengah malam ke kamarnya jam 01.00 atau jam 02.00 malam,” katanya.
“Saya yang lagi tidur sampai kaget, kok ada ribut-ribut. Pas saya bangun dan cek ternyata Habib Rizieq dan dia sedang debat,” katanya.
Di matanya, Napoleon adalah orang yang luar biasa cerdas. Dia juga menganggap hal kekerasan yang dilakukan Napoleon pada Kece biasa saja di penjara. Dia mengira, baru kali ini peristiwa itu kemudian menjadi ramai usai dipublikasi khalayak luas.
“Jadi kalau kasus Kece yang hina rasul ini, orang Islam di penjara bisa marah, walau mereka terlibat kriminal. Banyak orang Islam di penjara tentu bakal marah kalau nabi dihina. biasanya tak pernah dilaporlkan, banyak kasus di penjara, perkelahian, pemukulan, berantem, tak pernah jadi laporan.”
Kembali ke persoalan Rizieq dan Napoleon, dalam sebuah diskusi pernah disampaikan pandangannya. Kepada Syahganda, Napoleon anggap Habib Rizieq bukan ekstrimis.
“Dia bisa jelaskan mana yang ekstrimis dan mana yang biasa saja. Dia anggap Habib Rizieq bukan ekstrimis, makanya perlu didudukkan yang sesuai. Dia pun bisa menjamin kalau Habib Rizieq bukanlah orang yang berbahaya,” katanya. [hops]