Akhitnya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa mengakui Proyek Ibu Kota RI Baru Kelar 20 Tahun Lagi.
Soal pemindahan Ibu Kota ini, sampai sekarang saya tidak percaya "mimpi (ke)besar(an)" Pak Jokowi itu bisa diwujudkan.
Dua bulan yang lalu, saya selalu wara-wiri di Sepaku (daerah nol kilometer yang menjadi tempat Ibu Kota Baru). Benar, infrastruktur khususnya Jalan sudah berubah 100%. Tapi perubahan ini dari jalan hancur menjadi jalan mulus. Tetap saja belum standard untuk Jalan sebuah Ibu Kota Negara Impian.
Alasan lainnya, dengan Kondisi Keuangan Negara kita yang masih ketergantungan dengan hutang, rasanya terlalu dipaksakan.
Ada sih kawan saya yang super optimis. Dia bilang Pak Jokowi itu Raja Infrastruktur. Raja Jalan Tol. Di tangan Pak Jokowi Jalan Tol hampir rampung menyambungkan Pulau Sumatera. Jadi urusan bangun-membangun, Pak Jokowi pasti bisa.
Saya cuma ingatkan dia, Sistem Pembangunan Pak Jokowi itu model ular ganti kulit. Untuk dapat kulit baru, harus melepas kulit yang lama. Membangun Jalan Tol baru, harus melepas (menjual) Tol yang sudah selesai.
Jadi apa iya untuk membangun Istana Baru di Penajam-Paser Utara, kita akan menjual Istana Merdeka di Jakarta? Ngga mungkin kan.
Pak Jokowi memang jago membangun. Tapi dana membangunnya selalu ngutang kiri-kanan. Jadi dia lebih tepat disebut Raja Membangun dari Ngutang.
Kalau cuma gitu, saya juga pasti bisa membangun Istana Nabi Sulaiman.
(Azwar Siregar)