[PORTAL-ISLAM.ID] Nama Irjen Napoleon Bonaparte kembali menjadi sorotan setelah diduga menganiaya tersangka kasus penistaan agama Muhammad Kece.
Irjen Napoleon Bonaparte diduga menganiaya Muhammad Kece di dalam rumah tahanan (Rutan) Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.
Seperti diketahui, Napoleon yang divonis 4 tahun atas kasus suap Djoko Tjandra, kini masih ditahan di Rutan Bareskrim Polri.
Saat di dalam tahanan itu lah, Napoleon Bonaparte diduga menganiaya Muhammad Kece.
Atas penganiayaan itu, Muhammad Kece telah melaporkan ke Bareskrim Polri dengan nomor laporan polisi 0510/VIII/2021/BARESKRIM pada 26 Agustus 2021 lalu.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi memastikan akan memeriksa Irjen Napoleon Bonaparte terkait laporan tersebut.
Hingga saat ini, belum ada tersangka yang ditetapkan oleh Polri.
"Penyidik belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut," tukasnya.
Profil Irjen Napoleon Bonaparte
Irjen Napoleon Bonaparte lahir di Sumatera Selatan pada 26 November 1965.
Apa agamanya? Beliau beragama ISLAM (bukti terlampir di bawah, surat dari MA-red).
(NB: Di wikipedia awalnya ditulis agama Konghucu, namun sekarang di wikipedia sudah diralat agama Islam).
Napoleon Bonaparte, lulusan Akpol 1988 ini berpengalaman dalam bidang reserse
Riwayat Jabatan:
- Kapolres Ogan Komering Ulu Polda Sumsel (2006)
- Wadir Reskrim Polda Sumsel (2008)
- Dir Reskrim Polda DIY (2009)
- Kasubdit III Dittipidum Bareskrim Polri[2] (2011)
- Kabagbinlat Korwas PPNS Bareskrim Polri (2012)
- Kabag Bindik Dit Akademik Akpol (2015)
- Kabagkonvinter Set NCB Interpol Indonesia Divhubinter Polri (2016)
- Ses NCB Interpol Indonesia Divhubinter Polri (2017)
- Kadiv Hubinter Polri (2020)
- Analis Kebijakan Utama Itwasum Polri (2020)
Sejak menjadi Kapolres Ogan Komering Ulu pada 2006 silam, karier Napoleon semakin melesat.
Dua tahun setelahnya, ia menjabat sebagai Wakil Direktur Reskrim Polda Sumatera Selatan.
Tak lama kemudian, ia dilantik menjadi Direktur Reskrim Polda DIY di tahun 2009.
Kemudian pada 2011, Napoleon dipanggil untuk bertugas di Mabes Polri.
Ia mengawali kariernya di Mabes Polri sebagai Kasubdit III Dittipidum Bareskim Polri.
Lalu, di tahun 2012 Napoleon dipercaya menjadi Kabagbinlat Korwas PPNS Bareskrim Polri.
Tiga tahun berselang, ia dilantik sebagai Kabag Bindik Dit Akademik Akpol.
Lalu, pada 2016, ia memulai karier sebagai bagian Interpol.
Pertama kali ia menjabat sebagai Kabagkonvinter Set NCB Interpol Indonesia Divhubinter Polri hingga menjadi ses NCB Interpol Indonesia Divhubinter Polri pada 2017.
Napoleon kemudian mendapat kenaikan pangkat dari Brigjen menjadi Irjen pada Februari 2020.
Kala itu, ia menjabat sebagai Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri menggantikan Irjen Pol (Purn) Saiful Maltha.
Dicopot
Pada 17 Juli 2020, Napoleon Bonaparte dicopot dari jabatan Kadivhubinter oleh Jenderal Idham Azis yang kala itu masih menjabat sebagai Kapolri.
Pencopotan Napoleon tertuang dalam surat telegram (STR) Nomor ST/2076/VII/KEP/2020 tertanggal 17 Juli 2020 yang ditandatangani oleh As SDM Polri Irjen Sutrisno Yudi Hermawan.
Dalam telegram itu, Napoleon dimutasi menjadi Analis Kebijakan Utama Inspektorat Pengawasan Umum Polri.
Ia dicopot karena diduga lalai mengawasi bawahannya hingga terbitnya penghapusan red notice buronan Djoko Tjandra.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono mengatakan bahwa Irjen Napoleon Bonaparte dimutasi karena diduga melanggar kode etik.
Biodata
Nama lengkap: Napoleon Bonaparte
Nama Panggilan: Napoleon
Nama Panggung: Irjen Pol Napoleon
Tempat tanggal lahir: Sumsel, 26 November 1965
Kewarganegaraan: Indonesia
Agama: ISLAM
Nama Orangtua: -
Nama Pasangan: -
Profesi: Kepolisian Negara Republik Indonesia
Pendidikan: Akademi Kepolisian (1988)
Masa Dinas: 1988-2020
Pangkat: Inspektur Jenderal Polisi
Hobi: Olahraga
Akun Instagram: @napoleonbonaparte_88