[PORTAL-ISLAM.ID] Dosen Fisipol UGM, Abdul Gaffar Karim, mengomentari peristiwa ditangkapnya peternak di Blitar yang membentangkan poster minta tolong ke Presiden Jokowi untuk bantu peternak bisa beli jagung dengan harga wajar.
Kejadian ini merupakan cermin dari watak rezim otoriter ala Orde Baru.
Perilaku Orde Baru itu bukan karena dia punya trah dengan Orde Baru, tapi siapapun yang meniru gaya Otoritarianisme.
"Tahun 2014, banyak orang sebenarnya tak paham apa bedanya Jokowi dan Prabowo dari segi ideologi dan program.
Orang-orang lebih paham soal track record: Jokowi adalah kepala daerah yang sukses, Prabowo adalah mantan menantu Soeharto dengan karier yang sering terlalu cemerlang (sama seperti para menantu jaman sekarang sih).
Bagi banyak orang, Jokowi adalah harapan, sedangkan Prabowo adalah gerbang untuk kembali ke Orde Baru.
Orang-orang itu lupa bahwa Orde-Baruisme adalah isme, bukan acara lebaran trah. Siapapun bisa membuka gerbang Orde Baru. Bukan hanya mantan menantu sang patriarch..."
Demikian tulis Abdul Gaffar Karim di akun facebooknya, Minggu (12/9/2021).