[PORTAL-ISLAM.ID] Direktur Eksekutif Fachruddin Tujuh Institute, Dany Kusuma menganggap Interpelasi Formula E hanya akal-akalan PDIP-PSI untuk menjatuhkan Anies Baswedan.
Hal ini, menurut dia, tak lepas dari tingginya elektabilitas Anies di sejumlah lembaga survei yang menempatkan Anies sebagai salah satu tokoh terkuat yang digadang-gadang maju pada Pilpres 2024 mendatang.
“Bukan tidak mungkin di balik Interpelasi Formula E ini ada agenda khusus yang dimaksudkan untuk menggagalkan Formula E dan sekaligus menghadang Anies maju di Pilpres 2024,” kata Dany kepada wartawan, Jakarta, seperti dikutip pada Senin (6/9/2021).
Sebab, menurut Dany, jika dilihat dari Parpol penggagas Interpelasi E di Kebon Sirih, yaitu PDIP dan PSI yang secara politik beroposisi terhadap Anies, figur-figur Capres jagoan dari kedua Parpol tersebut tertinggal jauh dari mantan Menteri Pendidikan itu.
“Jadi, ini (Interpelasi) akal-akalan aja. Mereka ingin menghadang Anies dan Formula E sekedar dijadikan pintu masuk,” ucap Dany.
Karena itu, Dany meminta tujuh Fraksi di Kebon Sirih tidak terpengaruh dan tetap konsisten dengan sikap menolak interpelasi Anies.
Selain itu, Dany juga mengajak semua pihak agar menahan diri tidak ikut-ikutan ‘mengganggu’ Anies dalam menjalankan roda pemerintahan di Pemprov DKI. Khususnya event Formula E.
“Terlaksananya Formul E justru akan membuka mata dunia internasional bahwa Indonesia khususnya Ibu Kota Jakarta sudah aman dari Covid-19,” ungkapnya.
Dany kemudian menyinggung kesuksesan vaksinasi Covid-19 di Jakarta yang 13 kali lipat melebihi persyaratan minimal vaksin WHO.
Hal ini, menurutnya, membuat herd immunity di Jakarta sudah dipastikan terbentuk dan aman untuk menggelar event berskala internasional, pasca tingginya kasus Covid-19 akibat gelombang kedua bulan Juli lalu.
“Maka itu, Formula E harus jalan terus. Dengan begitu, investor-investor akan melihat Jakarta sebagai kota yang aman untuk berinvestasi,” pungkas Dany.(*)