[PORTAL-ISLAM.ID] Pakar hukum tata negara, Refly Harun menilai, rezim Joko Widodo alias Jokowi tidak terlalu keras dengan kekhawatiran akan kemunculan paham komunis dalam hal ini Partai Komunis Indonesia (PKI) yang punya sejarah kelam dengan TNI.
Itu sebab, partai Jokowi, dalam hal ini PDIP, banyak menampung anak keturunan PKI sebagai kader dan simpatisan.
“Kekuasaan sekarang, adalah kekuasaan yang tidak terlalu galak dengan PKI atau mantan-mantan PKI. Karena memang The Ruling Party (Partai Penguasa) itu banyak menampung keturunan PKI sebagai konsekuensi dibubarkan Partai Komunis Indonesia,” jelas Refly Harun dikutip kanal YouTube-nya, Selasa (28/9/2021).
Refly menilai, PDIP sebagai partai menengah kanan, dirasa cocok bagi eks PKI untuk menjadi ‘rumah’ mereka. Maka itu, secara sikologi, PDIP punya kedekatan dengan mantan dan anak cucu PKI.
“Dan yang paling dekat secara sikologi memang The Ruling Party. Partai Presiden Jokowi, partai Ibu Mega,” kata Refly Harun.
Dia menilai, ada sikologi politik bagi Jokowi untuk tidak mengutuk PKI.
“Bahkan Ribka Ciptaning (politikus PDIP) mengatakan bangga sebagai anak PKI. Jadi ada sikologi politik bagi pemerintah untuk mengutuk PKI,” ungkapnya.
“Karena itu memang pemerintah sekarang tidak pernah mengutuk peristiwa G30S PKI. Beda sama eks Angkatan Darat seperti Gatot Nurmantyo yang mengatakan secara ideologi menjadikan PKI sebagai musuhnya,” ujarnya. (fin)
SIMAK VIDEONYA...