[PORTAL-ISLAM.ID] Berpikirlah sepuluh kali, sebelum berbicara sekali. Tampaknya nasehat tersebut harus dipraktekkan para haters Anies Baswedan. Jangan sampai apa yang keluar dari mulut, malah membongkar aibnya sendiri.
Seperti anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi DKI Jakarta, Gembong Warsono ini. Ia mengkritik keras langkah Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan yang ngotot tetap menggelar Formula E di Jakarta.
"Kebijakan Pemprov dalam konteks penyelenggaraan balapan mobil Formula E kok rasanya kurang tepat di saat rakyat Jakarta sedang kesulitan akibat pandemi COVID-19," kata Gembong di Jakarta, Selasa, 31 Agustus 2021.
"Wong penduduknya laper kok diajak menonton balapan mobil yang enggak ada suaranya," tambahnya.
Warganet menilai ucapan Gembong mempermalukan pemerintah Jokowi yang selama ini menggembar-gemborkan kenaikan ekonomi dan keberhasilan menangani pandemi. Bahkan juga berhasil membungkam mural yang berisi teriakan kelaparan rakyat.
"Kemarin diajak diskusi sama gubernur DKI Anies Baswedan lu kagak nongol Cuk! Sekarang kowar2 di media massa. Lu wakil rakyat apa wakil kumpulan emak2 tukang gosip lambe turah, Cuk?," cecar Anton Wahab.
"Mandalika piye kabare?jalan trs kan?," tanya NovendraPutra.
"Ngakuin juga dia kalau rakyat laper.. lah, presidennya kemana saja, kok sampai rakyatnya laper...," ketus Heru Catur.
"Pengakuan yang tulus bahwa Rakyat lapar, tapi kenapa mural itu dihapus dari dinding-dinding jalanan ?. Malu, kah ?!," sambung Fariman.
"Bedanya binatang dan manusia itu hanya di "akal" untuk berfikir. Itu yang ngeluarin statement bisa mikir gak ya? ππ," sindir Kems.
"Klu bicara demi kepentingan klmpoknya enk aja gunain kata Rkyt. Mengatakan "Rkyt Lapar", giliran ada slh satu rkyt yg menulis Tuhan Aku Lapar langsung pd baper pdhal ngak bawa" nama Rkyt. Klu perduli pd Rkyt ajarin kader dari partai lu jgn korupsi Bansos utk Rkyt," sambung Sampeong.
"Wong rakyat nya lapar mo pindah ibu kota dan ganti warna cat pesawatπππ," skakmat PakDuro.
"Lah, katanya ekonomi melesat 7%,...Berarti tidak ada rakyat laper,... Mulut mulut, diciptakan ternyata untuk mengelabui saja kerja nya... Trus manfaat nya apa...???," protes Dwifa Fitriyona.
"Hahahaa. Mereka akhirnya ngaku juga klo direjim ini bnyak rakyat yg kelaparan," ngakak Amat Bn. [wba]