[Catatan Naniek S Deyang]
Formula E ditunda katanya duitnya dikorupsi Anies, begitu dilanjutkan Anies diinterpelasi oleh dua partai PSI dan PDIP. Interpelasi kalah suara lalu banjir karangan bunga menyudutkan Anies, dan memberikan apresiasi pada dua partai.
Masih kurang seru? Sekarang semua tokoh dua partai itu membully Anies tidak punya "perasaan" terhadap orang miskin. Banyak rakyat tidak makan kok digelar Formula E.
Terus maunya piye? Proyek Balapan Formula E itu kan dicanangkan pada saat belum pandemi, terus karena pandemi ditunda, terus sekarang karena pandemi mulai reda dilanjutkan.
Nah kalau dilanjutkan kan ya biar duit panjarnya gak hilang, kemudian akan menjadi pemasukan baru di saat sulit seperti sekarang dari para sponsor, dan juga membangkitkan wisata. Nanti kalau DKI duitnya banyak kan buat orang miskin juga.
Sebagai pakar komunikasi abal-abal π, saya menilai semakin Anies dibully dia akan semakin populer di kalangan penduduk luar Jakarta. Dan orang2 desa itu kalau ada tokoh dibully suka bilang "nesakne" (kasihan).
Kalau saya jadi Anies, maka saya ucapkan terimakasih untuk PDIP dan PSI, sudah bantu mempopulerkan hingga orang-orang Desa pada hafal dengan nama "Anies", karena sering masuk tipiπππ.
(Naniek S Deyang)