Catatan Naniek S Deyang:
Kecuali Lebaran, saya baru lihat kasus nyinyiran DH (Diaz Hendroproyono) dan DC (Deddy Corbuzier) santri menutup kuping ini membuat kelompok semua faksi Islam bersatu. Alhamdulillah tokoh-tokoh NU seperti Mbak Yeni Wahid dan Kyai Cholil Nafis akhirnya menyayangkan sikap DH dan DC.
Menurut para tokoh NU, yang disebut Radikal itu kalau orang memaksakan orang lain untuk ikut kemauannya. Kyai Cholil maupun Mbak Yeni pun dengan fasih bercerita soal kehidupan santri. Bahkan kalau saya dengar video Kyai Cholil, saya yang orang awam menyimpulkan pendidikan di Pondok (Santri) itu seperti kayak pendidikan TNI -Polri, dimana mereka punya standar-standar sendiri yang tidak dipahami orang umum.
Misalnya para Santri itu disuruh nyapu, masak dll, kemudian ada yang nyeletuk "wong mondok kok malah disuruh nyapu?" padahal kata Kyai Cholil, santri disuruh nyapu dll itu bagian pendidikan kemandirian. Ini tak bedanya dengan pendidikan TNI-Polri, biar anaknya Jenderal ya disuruh ngosek WC. Jadi semua pendidikan itu punya TUJUAN.
Balik ke soal nutup telinga, kata Kyai Cholil waktu dia mondok dulu, jangankan dengerin musik, membaca koran pun nggak boleh. Kenapa? Karena biar hafalan-hafalan baca Alqur'an gak hilang.
Jadi Diaz Hendroproyono yang berpendidikan Luar Negeri dan juga Stafsus Presiden, mustinya tidak menjustifikasi anak-anak santri yang menutup telinga, sebagai sebuah pendidikan yang salah, karena semua itu punya TUJUAN. Santri bukan disuruh anti musik, tapi agar hafalan tidak mudah hilang.
Pak Presiden (mudah-mudahan saya gak dibilang apa2 kok ke Presiden), apakah tidak sebaiknya Staf Presiden seperti Mas Diaz yang sering membuat "gaduh" dan cenderung mengoyak persatuan, tidak ditinjau ulang keberadaannya di lingkar Presiden?
Kalau mereka dibayar negara kok saya kurang sreg kalau hasil bayar pajak saya dan mungkin umat lain, untuk membayar orang-orang yang tidak membantu Bapak menciptakan kedamaian di negeri ini.
Atau para staf Presiden bukan hanya Diaz tapi yang lainnya itu sebaiknya diberi peringatan keras untuk lebih banyak mingkem atau jangan menulis di medsos yang menyakitkan rakyat dan juga umat.
Kemudian untuk DC (Deddy Corbuzier) yang terlanjur sombong karena popularitas, dan bisa dapat duit miliyaran sehingga ratusan juta dipamerkan dengan mudah dibagi ke kawan-kawan artis (seolah cari duit dengan mudah), padahal cari duitnya dari mayoritas umat yang nonton podcastnya, maka cara mudah memberi pelajaran orang yang sombong dan suka menghina ya jangan ikuti acaranya! Tanpa subscribe umat semua, ya paling dia akan kembali seperti dulu, bukan siapa-siapa.(*)