[PORTAL-ISLAM.ID] Pernyataan (YANG KONON KATANYA) pengamat intelijen dan militer Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati soal penyebaran bahasa Arab dan terorisme di Indonesia agak kurang masuk akal
“Bagaimana saya tak khawatir, anak muda kita sudah tak mau lagi hormat pada bendera RI, tak mau menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lalu diperbanyak bahasa Arab,” kata Susaningtyas Nefo Kertopati.
“Mereka juga tak mau pasang foto presiden dan wapres. Lalu mereka tak mau menghafal menteri-menteri, tak mau menghafal parpol-parpol...”
Sebentar bu, saya jelasin ya bu susaningtyas @new_emerging_forces__nk << saya di blokir ya bu 🤫
Setahu saya nih, pesantren² di Indonesia, sekolah² tinggi Islam, semuanya memasang bendera depan sekolah dan memang sebagian tidak memasang wajah presiden dan hanya namanya saja, karena memang mengharamkan pemasangan foto karena ATURAN AGAMA KAMI MELARANGNYA,
Tidak menghafal mentri dan parpol? Apa manfaatnya? Apakah dengan tidak menghafal mentri dan parpol lalu mereka menjadi pemberontak?
Dan jika masalahnya bahasa arab? Ibu main deh ke Papua, disana ada gerombolan teroris (dinyatakan presiden RI), tanyakan ke mereka apakah mereka bisa BAHASA ARAB?
Ini sederhana aja bu, logika yg saya pake hanya logika secangkir kopi hangat untuk menjawab anda yg katanya "PAKAR"
Mari ngopi bu
(Steven Indra Wibowo)