[PORTAL-ISLAM.ID] Kreator kartun Upin-Ipin membantah animasinya merupakan propaganda Pemerintah Malaysia seperti yang diucapkan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Agung Suprio. Melalui akun resmi Instagramnya, kreator Upin-Ipin mengatakan animasi buatannya mengandung banyak nilai moral dan kehidupan.
"Memang harus diakui bahwa Upin dan Ipin sangat populer di antara anak-anak di Malaysia dan sejumlah negara di kawasan. Tetapi, pada akhirnya (animasi) itu mengajarkan banyak nilai-nilai moral dan pelajaran kehidupan," demikian tulis kreator Upin-Ipin di akun Instagram @upinipinofficial yang dikutip pada Rabu (15/9/2021).
"Ini bukan propaganda. Animasi ini hanya sekadar acara yang hebat dengan tujuan baik," kata mereka.
Sebelumnya, tudingan kartun Upin-Ipin bentuk propaganda Pemerintah Malaysia disampaikan Ketua KPI Agung Suprio ketika berbicara di podcast Deddy Corbuzier yang tayang pada 9 September 2021 lalu.
Agung mengatakan Upin-Ipin sebuah propaganda karena animasi tersebut turut didukung secara pendanaan oleh Pemerintah Malaysia. Animasi itu ikut tayang di Indonesia melalui stasiun televisi swasta.
"Lo tahu gak (kartun) Upin-Ipin disubsidi oleh pemerintah (Malaysia)? Film Upin-Ipin itu menjadi propaganda pada akhirnya," kata Agung di video tersebut.
Upin-Ipin adalah animasi buatan LES 'Copaque. Pendirinya adalah pasangan suami istri Burhanuddin Radzi dan Ainon. Meski sukses karena tokoh animasi, Burhanuddin mengaku sama sekali tidak menyukai kartun. Maklum, awalnya, pasangan suami istri tersebut ingin meluncurkan film drama dari perusahaannya.
"Di saat yang sama, kami mendengar anak-anak di Malaysia suka menonton Mickey Mouse dan Tom & Jerry. Maka, istri saya menggagas pembuatan film anak-anak yang mengusung budaya Malaysia," kata Burhanuddin.
Mengutip laman Focus Malaysia, animasi Upin-Ipin diluncurkan kali pertama pada 2012. Sejak perdana diluncurkan, respons publik Malaysia ternyata sangat positif. Bahkan, ikut disambut baik oleh negara-negara di luar Negeri Jiran. (IDNTIMES)