Kenapa di Agama Islam, Tuhan itu Tidak Berwujud dan Tidak Terlihat?
Ukhti ini menjawab dengan sangat cerdas:
"Saya harus menjawab pertanyaan ini walaupun saya sudah sering menjawabnya. Pertama, secara KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata 'Wujud' artinya adalah segala sesuatu yang nampak, berbentuk dan mengambil rupa. Tetapi dalam perspektif Islam, wujud artinya adalah ada atau eksis.
Banyak bahasa Arab yang diserap oleh bahasa Indonesia terjadi pergeseran makna. Misalnya kata 'kalimat', dalam bahasa arab 'kalimat' artinya 'kata', tapi dalam bahasa Indonesia 'kalimat' artinya 'kumpulan kata'.
Secara faktual, kata 'Ada' itu tidak mesti harus berwujud. Contoh, seperti angin, cahaya, akal sehat, perasaan, rasa sakit, rasa benci, itu semuanya ada. Tetapi apakah mereka berwujud? Tentu tidak. Itu baru bicara tentang ciptaan Allah loh ya.
Allah sudah memperkenalkan dirinya kepada kami Umat Islam sebagai Tuhan yang 'laisa kamitslihi syai-un' (artinya dia tidak setara atau serupa dengan apapun). Lalu kalau Dia mengambil rupa dan akhirnya kami bisa identifikasi itu seperti sesuatu yang kami kenal, maka artinya Dia sudah mengingkari kodratnya atau Dia telah berdusta tentang diriNya.
Selanjutnya, pertanyaannya adalah apakah kita mampu melihat Allah? Mata kita itu kemampuannya terbatas. Itu yang terjadi pada Nabi Musa saat meminta melihat Allah. Belum Allah tampakan dirinya gunung-gunung saja sudah hancur, apalagi matanya Nabi Musa."
SELENGKAPNYA VIDEO:
Kenapa Di Agama Islam
— Agus Susanto III (@cobeh2021) September 21, 2021
Tuhan Itu Tidak Berwujud
Dan Tidak Terlihat ?
Uni Riva Menjawab...
.
Video Selengkapnya :https://t.co/d2Ga4wXgN9 pic.twitter.com/mJBu30a3Vk