Jika tak ada Akbar Faizal, tak akan muncul heboh tentang pernyataan Krisdayanti (KD).
Saya menyaksikan wawancara di kanal Youtube itu. Saya menduga, KD tidak menyadari betapa panjangnya dampak satu jawaban spontan. Dia terlampau lugu.
Akbar piawai menciptakan suasana yang sangat nyaman. Dia bisa bikin KD senyam-senyum dan malu-malu kucing. Akbar memahami psikologis KD. Dia biarkan penyanyi itu senyum bahagia, sembari pelan-pelan dia menyelipkan pernyataan.
Biasanya presenter bertanya karena memang tidak tahu dan ingin tahu jawabannya. Akbar beda. Dia sudah tahu jawaban dari pertanyaan itu. Dia duduk dua periode di DPR RI. Dia tahu persis hitung-hitungan gaji anggota dewan.
Jika Akbar sendiri yang mengungkap, maka efek beritanya tak seberapa. Dia perlu meminjam mulut KD untuk bicara gaji dengan sejujur-jujurnya.
Lihat saja, jawaban KD. Tadinya dia hanya menyebut gaji pokok, tapi jawabannya diluruskan, kemudian dicecar lagi. Dia masuk dalam arena yang sudah disiapkan. Maka viral itu barang.
Di tangan seorang presenter hebat, satu acara bisa punya magis. Di layer televisi, Najwa Shihab sering mencecar narasumbernya. Tapi Akbar lebih lihai dari Najwa. Akbar bisa membuat narasumbernya nyaman, setelah itu pelan-pelan tergiring ke satu arena.
(Yusran Darmawan)
Wakil Rakyat di DPR tiap bulan terima :
— ⚘Nazlira Vardha⚘☆☆☆ (@Valosenadya1) September 15, 2021
- Gaji pokok 16 jt/bln
- Tunjangan 59 jt/bln
- Dana Aspirasi 450 jt/5x setahun
- Dana Kunjungan 140 jt/8× setahun
plus,plus lain-lainnya.
Dibayar dari pajak rakyat, sebagian besar posisinya berkoalisi pd pemerintah dng beroposisi pd rakyat. pic.twitter.com/MHOSD04VZv