Jika kita mengamalkan baca surah Al Kahfi setiap hari jumat, maka kita akan menemukan kisah Raja Dzulqarnain di fase akhir surah Al Kahfi.
Ijinkan saya membahas dua ayat yang terdapat di surah Al Kahfi, ayat 94 dan 95,
قَالُوْا يٰذَا الْقَرْنَيْنِ اِنَّ يَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ مُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلٰٓى اَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا
Mereka berkata, "Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, agar kamu membuat dinding antara kami dan mereka?" [94]
قَالَ مَا مَكَّنِّيْ فِيْهِ رَبِّيْ خَيْرٌ فَاَعِيْنُوْنِيْ بِقُوَّةٍ اَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًاۙ
Dzulkarnain berkata, "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku adalah lebih baik (daripada yang kamu tawarkan), maka bantulah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, [95]
Penggalan ayat ini adalah dialog Raja Dzulqarnain pada kelompok umat ketiga, setelah ummat di timur dan di barat. Beliau bertemu dengan segmen kaum yang berada diantara dua gunung.
Kaum ini diganggu oleh Ya'juj dan Ma'juj, tentang apa makhluq ini, Anda bisa menemukannya di pembahasan hadist akhir zaman. Intinya waktu itu kaum ini diganggu, maka kaum ini meminta kepada Raja Dzulqarnen untuk dibuatkan dinding penghalang. Agar Ya'juj Ma'juj terkunci, gak mengganggu lagi.
... اَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا
... agar kamu membuat dinding (سَدًّا) antara kami dan mereka? [94]
Dijawab oleh Dzulqarnaen,
... اَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًاۙ
... agar aku membuatkan dinding (رَدْمًاۙ) antara kamu dan mereka, [95]
Disinilah pentingnya menguasai bahasa Arab, setidaknya membaca nya dengan detail.
Permintaan nya memang tentang dinding, tetapi kalimat yang dipakai kaum ini adalah سَدًّا (sadda), sementara Raja Dzulqarnaen membalasnya dengan akan membuatkan رَدْمًاۙ (rodma)
Sadda dan rodma ya berbeda. Sadda itu dinding sekedar tegak membatasi, namun rodma adalah dinding yang berlapis-lapis, kuat kokoh, lebih tebal dari sadda.
Begitu ayat ini dilanjutkan, kita akan menemukan kisah metode pembangunan dinding rodma yang menggunakan potongan besi dan tembaga. Berarti rodma ini benar-benar kokoh. Di titik ini bahkan panjang lagi tadabbur ilmu logam mineral nya.
Kembali ke bahasan, maka kedua ayat ini menjelaskan tentang konsep "WOW SERVICES", Kaum diantara dua gunung adalah ummat yang menjadi amanah Raja Dzulqarnaen, berarti posisi nya customer.
Customer cuma minta Sadda ke Raja Dzulqarnaen, mereka cuma minta dinding biasa, tetapi Dzulqarnaen malah memberikan Rodma. Bukankah ini wow services?
Didalam teori bisnis, memberikan produk yang berada diatas ekspektasi market adalah wow marketing. Ini namanya mendelight customer, teori hari ini menyebutnya dengan Flywheel Marketing.
Sayangnya, kita gak sadar, kalo konsep ini sudah ada spiritnya dari 14 abad yang lalu, pada kitab yang kita sebut kuno, pada kitab yang kita sebut ngambang, jadi sekarang sudah jelas, sebenernya Al Quran itu implementatif, tetapi kita nya aja yang ngambang membacanya.
Maaf, terjemahan Quran yang kita pegang terbatas menjelaskan makna mendalamnya.
Sadda diterjemahkan dinding
Rodma diterjemahkan dinding juga.
Kita yang baca terjemahan akhirnya memfatwa Al Quran "ngambang", padahal kita yang salah baca. Kitanya aja yang gak ngerti.
***
Masih pada penggalan ayat yang sama, pada ayat 94 surah Al Kahfi, kaum diantara dua gunung ini mau membayar Raja Dzulqarnaen,
... فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا ...
... maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu ...
Apa kata Dzulqarnaen, di ayat 95 :
قَالَ مَا مَكَّنِّيْ فِيْهِ رَبِّيْ خَيْرٌ فَاَعِيْنُوْنِيْ بِقُوَّةٍ
Dzulkarnain berkata, "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku adalah lebih baik (daripada yang kamu tawarkan), maka bantulah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat)...
Dzulqarnain menolak pemberian bayaran, dengan mengatakan, apa yang sudah dikuasakan Rabb kepadaku, lebih baik dari apa yang kalian tawarkan.
Bukankah ini konsep manajemen LAYANAN PUBLIK.
"Sudah, gak usah nyogok, kami sudah didanai APBN, ini sudah cukup."
"Akan kami bangunkan jembatannya, gak usah ada kickback proyek, uang negara sudah cukup."
"Anggaran pembangunan waduk untuk desa itu sudah kami setujui, gak usah ada upeti apa-apa ke kami, uangnya ada. Disetujui, hayuk bikin yang bagus."
Lalu kalimat Dzulqarnain terkait "maka bantulah aku dengan kekuatan mu", bukan kah ini konsep pemberdayaan?
Kalian gak usah bayar, sudah ada anggarannya, kami buatkan jembatan antar desa ini, tapi kalo mau kontribusi, boleh saja nanti bantu dengan tenaga, gotong royong, apa yang bisa dibantu. Mungkin bisa saja tukang terbatas.
Bayangkan jika ayat ini jadi semangat manajemen instansi negara, beginilah layanan publik harusnya berjalan, jangan apa-apa pungli, apa-apa pelicin, gak ada pelicin, urusan susah, proyek pembangunan fasilitas umum sendat kalo gak ada kickback anggaran ke pelaksana.
Gak cukup tulisan ini menjelaskan kedua ayat diatas.
(Ustadz Rendy Saputra)
*Gambar hanya ilustrasi