Teori Convergent Mutation
Spanish Flu terjadi 1918 dan berakhir di 1921, membunuh 50 juta orang, selesai dengan sendirinya, tanpa vaksinasi.
Asian Flu terjadi 1957 berhenti di 1958, membunuh 4 juta orang, selesai dengan sendirinya, tanpa vaksinasi.
Hongkong Flu terjadi di 1968 berhenti di 1969, membunuh 4 juta orang, selesai dengan sendirinya, tanpa vaksinasi.
Russian Flu, terjadi di 1977-1978, membunuh 1,5 juta orang, selesai dengan sendirinya, tanpa vaksinasi.
SARS, terjadi tahun 2002 berhenti di 2003, selesai dengan sendirinya, tanpa vaksinasi.
Flu Burung, terjadi di tahun 2005 berhenti di 2006, selesai dengan sendirinya, tanpa vaksinasi.
Flu Babi, terjadi tahun 2009 berhenti di 2010, selesai dengan sendirinya, tanpa vaksinasi.
Dan COV1D 19, terjadi di tahun 2019, tak berhenti-berhenti juga sampai 2021, akan terus berlanjut sampai entah kapan, telah membunuh 4.672.143 (per tulisan ini dibuat). Padahal ada vaksinasi.
Ada ilmu yang bisa menjelaskan, kenapa Pandemi, setiap kali terjadi, selalu mampu menyelesaikan dirinya sendiri. Teori yang bisa menjelaskan itu saya sebut dengan nama Teori Convergent Mutation (Tyassuma, 2021), ini adalah gabungan antara Teori Punctuated Equilibrium, Mutation Meltdown, dan Reverse Evolution (Tyassuma & Pasiak, 2021, Coronavirus: Pandemi Pembelah Peradaban).
Teori Convergent Mutation ini satu-satunya hal yang bisa menjelaskan, mengapa, walaupun Virus ini asal-usulnya bukan berasal dari alam, tetapi pada satu waktu dia akan tetap mengikuti hukum alam, bergabung dengan virus-virus lain berinangkan makhluk-makhluk hidup lain yang lebih besar, meninggalkan kehidupan lamanya dari cawan petri dan tabung laboratorium yang terprogram, pada akhirnya akan membentuk evolusinya sendiri, menyelesaikan proses perjalanan kehidupannya sendiri, walaupun berkebalikan dengan saudara-saudaranya yang lain yang dibentuk oleh alam.
Dan kita, manusia, harus semakin terbiasa dengan keberadaan virus-virus macam ini, di tahun-tahun berikutnya.
Penjelasan lebih jauh akan bisa anda baca di buku Coronavirus: Pandemi Pembelah Peradaban, yang akan release resmi, insyaAllah di bulan Oktober 2021.
Bismillah. Alhamdulillah.
Hanya kepada Allah swt awal dan akhirnya segala ilmu dan kebenaran.
9 Safar 1443/16 September 2021
(dr. Tifauzia Tyassuma)