BID'AH KONTEMPORER
Ustadz Muhammad Abduh Negara:
Salah satu bid'ah yang berkembang di era kontemporer, yang lebih buruk dan lebih bahaya dibandingkan kemaksiatan, adalah bid'ah pemikiran liberal, pluralisme agama, feminisme, dan semisalnya.
Orang yang melakukan maksiat, jika tidak disertai pemikiran bid'ah di atas, dia sadar bahwa dirinya bermaksiat. Mungkin kesadaran itu, tak cukup kuat untuk menghentikannya bermaksiat. Tapi minimal, dia tidak akan begitu pongah dengan kemaksiatannya.
Sedangkan pelaku pemikiran bid'ah di atas, ia merasa hebat, ia merasa jadi pahlawan karena memperjuangkan nilai-nilai kebenaran versinya (yang sebenarnya batil). Ia tidak merasa bersalah (tentu saja), malah ia menganggap pemahaman bid'ahnya tersebut adalah kebenaran, yang harus terus diajarkan dan ditanamkan pada sebanyak-banyaknya orang.
Dampak pemikiran ini pun sangat berbahaya bagi umat Islam, lebih-lebih generasi mudanya. Ia adalah racun, yang jika tidak dinetralkan, bisa merusak aqidah, bukan sekadar furu' (seperti yang biasa diperdebatkan para pegiat medsos), tapi ushul aqidah, ushul iman, yang membedakan iman dan kekufuran. Ia termasuk bid'ah mukaffirah (bid'ah yang menyebabkan pelakunya menjadi kafir -red).
Dan jangan kira, pemikiran bid'ah semacam ini, hanya sedikit diterima oleh umat Islam. Jika anda mengira begitu, kemungkinan karena lingkup pergaulan anda, termasuk di media sosial, terbatas pada anak pengajian saja.(*)