[PORTAL-ISLAM.ID] Situasi di Afghanistan menjadi santapan banyak pihak untuk menciptakan berita-berita yang tidak bertanggung jawab. Amerika Serikat bahkan ingin menggunakan situasi di negara yang saat ini berada di bawah kendali Taliban untuk memanaskan situasi.
Klaim itu disampaikan Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko kepada wartawan pada Rabu (1/9/2021).
AS ingin menggunakan situasi di Afghanistan untuk memanaskan situasi di Rusia melalui Asia Tengah dan China, yang Daerah Otonomi Xinjiang-nya berbatasan dengan negara Afghanistan.
"Kita harus menilai situasi di Afghanistan dengan sangat hati-hati, dan kita harus memikirkan apa yang bisa kita lakukan untuk membuat orang Afghanistan merasa baik. Kita tidak akan berperang di sana, baik Rusia maupun republik-republik Asia Tengah," kata Lukashenko seeprti dikutip dari kantor berita Tass.
Bagi Amerika, China adalah musuh nomor satu. Sehingga tekanan paling tepat harus datang dari Afghanistan yang dianggap paling nyaman, menurut Lukashenko.
Belarusia memilih untuk tidak ikut terlibat lebih jauh untuk urusan Afghanistan, kecuali berupaya menjalin hubungan baik dengan negara itu, siapa pun pemerintahannya.
Sejauh ini, Belarus telah melakukan kebijakan yang seimbang terhadap Afghanistan dan memandang dengan optimis. Orang-orang sebaiknya jangan langsung mengambil kesimpulan tentang situasi di Afghanistan berdasarkan laporan TV.
Situasi di Afghanistan perlahan akan membaik dan tenang. Tidak ada seorang pun yang menginginkan perang.
"Dan kita harus bekerja menuju ketenangan," kata Lukashenko. Hal yang sama yang diinginkan oleh pemerintahan China, tambahnya.
"China berbatasan dengan Afghanistan, dan negara ini memiliki banyak sumber daya alam. Jadi mereka akan menginvestasikan banyak uang untuk menciptakan lapangan kerja di sana dan untuk menjaga keadaan tetap aman dan tenang di sana," tegas Lukashenko. [RMOL]