[PORTAL-ISLAM.ID] Ustad Salim A Fillah angkat bicara mengomentari Tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin yang menyebut pembuat mural sebagai warga negara kelas kambing.
Layaknya menyobek-nyobek bacotnya Ngabalin, Ustad asal Jogjakarta tersebut menyebut kambing tidak menjilat dan menggonggong. Seolah menyindir Ngabalin seperti anjing.
"Kambing tidak menjilat dan tidak menggonggong," tulis ustad masjid Jogokariyan itu.
"Masih mending jd warga kelas kambing, bisa di sate, bisa buat korban. Lha dia warga kelas Babi... Haram hukumnya . 🤭," celetuk Efri Simabura menanggapi.
"Yg kebiasaan MENJILAT dan MENGGONGGONG.... binatang itu namanya ANJING ( ASU, KIRIK )," ujar Rawon memperjelas sindiran Ustad Salim.
Sebelumnya, Ali Mochtar Ngabalin ikut angkat bicara terkait mural ‘Jokowi 404: Not Found.’
Mural itu terdapat di sebuah dinding sekitar wilayah Batuceper, Kota Tangerang. Lukisan mural itu terlihat wajah seorang yang mirip dengan Presiden Jokowi. Dia digambar corak hitam putih.
Tidak ada keterangan dalam gambar itu. Hanya saja di bagian matanya ditulis ‘404: Not Found’ dengan tulisan putih yang berlatar merah.Ngabalin menilai, lukisan itu melanggar pasal-pasal penghinaan.
“Jokowi, dilukis. (Mural 404:Not found) ini ada pasal penghinaan di KUHP 310 (2)” kata Ngabalin. Dia kemudian menyindir pihak-pihak yang menilai bahwa lukisan itu bagian dari kebebasan berekspresi
“Tapi ada pengamat berwatak kadal kadrun bilang ini kebebasan berekspresi OMG.” Kata Ngabalin.
“Hanya warga negara kelas kambing yang tidak punya peradaban, menghina Kepala Negara.#JokowiAdalahKita” sambungnya. [wartaberita]
Kambing tidak menjilat dan tidak menggonggong. https://t.co/mIa8hklv9j
— Salim A. Fillah (@salimafillah) August 16, 2021