[PORTAL-ISLAM.ID] Akademisi yang belakangan merangkap menjadi pengamat politik nasional, Rocky Gerung buka suara soal tudingan yang menyebut dirinya menghina Presiden Jokowi. Rocky memastikan, dia tak pernah melakukan hal tersebut.
Diketahui, sebelumnya akun Twitter @rockygerung_rg membuat cuitan yang secara tak langsung ditujukan untuk Presiden Jokowi. Kala itu, saat sang pemimpin negara mengenakan pakaian adat Baduy di rapat tahunan MPR, akun tersebut berkomentar, percuma mengenakan pakaian adat jika kelakukan Jokowi tetap biadab.
“Pakaian adat dengan kelakuan biadab, ya bernilai sampah,” cuit akun tersebut, dikutip Rabu 18 Agustus 2021.
Menanggapi tudingan menghina Jokowi, Rocky Gerung memastikan, bukan dia yang menulis cuitan tersebut. Sebab, meski telah di-follow puluhan ribu orang—bahkan sebagian berasal dari tokoh politik dan akademisi, namun itu bukan akun resminya. Sebab, di dunia maya, dia hanya bermain Youtube dan Instagram.
“Saya enggak punya Twitter. Instagram satu-satunya yang nempel pada akun Youtube saya yang dikelola FNN (Forum News Network),” ujar Rocky Gerung, disitat dari Suara.
Ia mengaku sempat memiliki akun Twitter, namun akunnya tersebut telah diretas pada Oktober 2019 lalu. Hingga kini, ia tidak lagi membuat akun Twitter baru. Namun, banyak akun-akun bodong alias palsu bermunculan di Twitter mengatasnamakan dirinya.
“Banyak akun setelah akun Twitter saya dirampok, lalu muncul akun abal-abal. Juga Instagram ada yang 500 ribu pengikutnya dia pakai buat mengiklankan obat kuat,” tegasnya.
Rocky Gerung khawatir dilaporkan ke polisi
Rocky Gerung meminta kepada orang-orang yang menggunakan akun atas nama dirinya untuk segera bertaubat. Pasalnya, dia mengaku mendapat banyak aduan lantaran akun-akun palsu tersebut.
Dia khawatir, berkat salah tuding tersebut, dirinya kembali dilaporkan ke polisi.
“Jadi yang pakai nama saya itu bertaubatlah. Jangan sampai saya yang kena delik karena berkali-kali saya dilaporin padahal itu akun palsu saya,” kata dia.[hops]