[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu sangat geram menanggapi kabar pengangkatan eks koruptor politisi PDIP Emir Moeis, menjadi komisaris di salah satu anak perusahaan BUMN.
Said Didu menilai pengelola BUMN kini malah semakin tidak berakhlak dalam mengelola perusahaan-perusahaan BUMN.
"Mohon maaf kasar. Kalian makin tidak berakhlak dalam mengelola BUMN," kata Said Didu seperti dikutip dari akun Twitternya @msaid_didu pada Jumat, 6 Agustus 2021.
Hal itu disampaikan lantaran menurut Said Didu sekarang ini sejumlah orang yang bukan ahli di bidangnya malah diangkat menjadi komisaris di perusahaan BUMN.
Beberapa yang telah diangkat menjadi komisaris di antaranya adalah gitaris Abdee Slank, rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro, hingga kini eks koruptor Emir Moeis.
"Mantan koruptor, gitaris, rektor yang langgar aturan, timses yang tidak jelas kompetensi kalian angkat jadi komisaris BUMN," ucapnya.
Dengan sikap demikian, Said Didu berpendapat bahwa BUMN semakin lama malah dibuat rugi.
Maka dari itu, ia mengingatkan para pengelola bahwa BUMN merupakan milik negara, dan tak bisa dikelola seenaknya seperti milik sendiri.
"BUMN kalian bikin rugi. Ingat BUMN adalah Milik NEGARA - bukan milik NENEK lho," tegasnya geram.
Mhn maaf kasar.
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) August 5, 2021
Kalian makin tdk berakhlak dlm mengelola BUMN.
Mantan koruptor, gitaris, rektor yg langgar aturan, timses yg tdk jelas kompetensi kalian angkat jadi komisaris BUMN.
BUMN kalian bikin rugi.
Ingat BUMN adalah Milik NEGARA - bukan milik NENEK lho.
BUMN jadi bancaan para BANGSAT BANGSA
— Widy 🇮🇩🇵🇸 (@widy1892) August 6, 2021