[PORTAL-ISLAM.ID] Prof Sulfikar Amir, seorang WNI yang merupakan dosen dan pakar sosiologi bencana Nanyang Technological University (NTU) Singapura, melalui akun twitternya @sociotalker selama ini kerap mengkritisi rezim Jokowi, terutama dalam penanganan pandemi.
Kali ini, Prof. Sulfikar Amir juga turut merespons isu kekinian yang lagi ramai soal mural 'Jokowi 404 Not Found' yang oleh aparat akhirnya dihapus, bahkan pelukisnya sedang diburu.
Mural 'Jokowi 404 Not Found' merupakan cara seniman mengkritik Presiden Jokowi yang dinilai gagal dan tidak becus menangani pandemi Covid-19.
Prof. Sulfikar Amir mendukung mural 'Jokowi 404 Not Found', bahkan kalau ada tshirt bergambar seperti mural itu dirinya akan membelinya.
"kalo ada yg bikin tshirt dgn desain ini, gw mau beli!!" kata Prof. Sulfikar Amir di akun twitternya @sociotalker, Sabtu (14/8/2021).
Nah, rupanya twit Prof @sociotalker yang mendukung mural 'Jokowi 404 Not Found' ini bikin gerombolan buzzeRp pada panas.
"Prof coba pakai kaos dgn foto PM Singapura digituin, pengen tahu juga neh," kicau akun @Ronix_Indo.
Serangan buzzeRp ini, ditampol balik oleh Prof. Sulfikar Amir.
"ngapain mas?? pemerintahnya bener kerjanya. rakyat dilindungi, dikasi masker, antigen, oximeter, vaksin terbaik, dll. data2 dibuka dgn transparan. tdk over promise, tapi over deliver. pandemi relatif terkendali. kualitas pemerintah kyk gitu harus diapresiasi," balas Prof. Sulfikar Amir.
TELAK!!!
Prof coba pakai kaos dgn foto PM Singapura digituin, pengen tahu juga neh
— Ronnix 🇮🇩 (@Ronix_Indo) August 14, 2021
ngapain mas?? pemerintahnya bener kerjanya. rakyat dilindungi, dikasi masker, antigen, oximeter, vaksin terbaik, dll. data2 dibuka dgn transparan. tdk over promise, tapi over deliver. pandemi relatif terkendali. kualitas pemerintah kyk gitu harus diapresiasi. https://t.co/vc4uMrTlbR
— Joel Picard (@sociotalker) August 14, 2021
Prof Picard diserang buzzeRp satu kampung nih hehehe. Ini kok semacam coordinated attack gitu ya. "Semua bajing di unit 3, serbu sociotalker!"
— Keadilan sosial bagi seluruh rakyat itu (@mana_buktinya) August 14, 2021
Ah, tapi aku yakin, Prof Picard semakin kritis setelah ini. https://t.co/lj0Gz7x3YD