[PORTAL-ISLAM.ID] Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin dikabarkan akan mengundurkan diri kepada Raja Malaysia Sultan Abdullah Ahmad Shah pada Senin (16/8/2021) besok.
Kabar itu disampaikan Menteri Departemen Perdana Malaysia bidang Penugasan Khusus, Mohd Redzuan Md Yusof.
Pengunduran diri adalah pilihan terakhir Muhyiddin setelah jumlah anggota parlemen yang mendukungnya berkurang dan tidak mencukupi di Dewan Rakyat.
Mohd Redzuan mengatakan Muhyiddin memberi tahu anggota partai tentang keputusannya mengundurkan diri karena tidak memiliki pilihan lain untuk mempertahankan pemerintahan.
"Besok akan ada rapat kabinet khusus. Setelah itu, dia akan menuju (istana) untuk mengajukan pengunduran dirinya," kata Mohd Redzuan, Minggu (15/8/2021).
Anwar Ibrahim Berpeluang Jadi PM Malaysia
Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) yang juga mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim disebut sebagai orang yang paling berpeluang menggantikan Muhyiddin.
“Peluang terbesar Raja Malaysia Yang Di-Pertuan Agong Sultan Abdullah menunjuk Anwar Ibrahim,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Indonesia-Malaysia Business Council, yang juga Presiden Diaspora Malaysia, Dato Sri Chairul Anhar kepada Beritasatu.com di Jakarta, Minggu (15/8/2021).
Dikatakan, sebenarnya ada tiga kemungkinan yang terjadi jika PM Muhyiddin jadi menyerahkan surat pengunduran diri kepada Yang Di-Pertuan Agong Sultan Abdullah besok. Pertama, jika ada calon yang memiliki dukungan kuat di parlemen, maka akan dilantik menjadi PM.
Kedua, Yang Di-Pertuan Agong membubarkan parlemen lalu mengumumkan pemilihan umum. Terakhir, Yang Di-Pertuan Agong menunjuk PM interim. Berdasarkan eskalasi politik saat ini, Dato Sri Chairul Anhar mengatakan, Yang Di-Pertuan Agong akan menunjuk PM interim.
Dikatakan, Presiden The United Malays National Organisation (UMNO) Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi sebenarnya memiliki peluang yang besar. Dukungan Anwar Ibrahim di parlemen juga tidak sebesar Presiden UMNO itu. Namun, Anwar dan Presiden UMNO merupakan teman dekat, sehingga tidak masalah jika Anwar yang menjadi PM interim.
“Krisis politik yang terjadi di Malaysia saat ini sudah menusuk ke jantung rakyat. Ibaratnya, ini sudah ‘democrazy’ ditambah lagi pandemi Covid-19,” ujar Dato Sri Chairul Anhar.
Dukungan terhadap Anwar Ibrahim untuk menggantikan PM Muhyiddin mulai disuarakan pendukung mantan wakil PM itu. Opossi Pakatan Harapan, yang terdiri atas PKR, DAP, dan Amanah, telah mengumumkan dukungan mereka terhadap Anwar Ibrahim sebagai pengganti Muhyiddin.
Pakatan Harapan juga meminta anggota parlemen untuk mendukung Anwar sebagai PM untuk menghindari pemilu yang dipercepat di tengah pandemi Covid-19.
Namun, terkait nama calon PM yang akan diusung menggantikan Muhyiddin akan bergantung pada kesepakatan yang dicapai antara UMNO dan Partai Bersatu.
(Sumber: Beritasatu)