[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik mengatakan, tujuh Fraksi DPRD DKI Jakarta, yaitu Fraksi Nasdem, Golkar, Gerindra, PKS, PAN, PKB-PPP dan Demokrat sepakat menolak hak interpelasi terkait program Formula E.
Kesepakatan tujuh fraksi tersebut, kata Taufik, setelah melakukan pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta, Kamis (26/8/2021) malam.
"Jadi secara umum tujuh fraksi sepakat untuk tidak ikut interpelasi," kata Taufik saat dihubungi melalui telepon, Jumat (27/8/2021).
Taufik mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Anies menjelaskan mengapa Formula E harus tetap terselenggara tahun 2022.
Saat ini, kata Taufik, perekonomian Jakarta masih dalam kondisi terpuruk akibar pandemi Covid sehingga perlu ada pemantik pertumbuhan ekonomi.
Itulah mengapa Formula E diperlukan untuk mengembalikan kepercayaan para investor bahwa Jakarta dalam keadaan membaik berhasil menangani pandemi dan bisa kembali seperti keadaan normal.
"Justru Formula E salah satu cara membangkitkan ekonomi, menumbuhkan kepercayaan (negara) luar kepada kita," kata politikus Partai Gerindra itu.
Kompas.com mendapatkan foto dari salah seorang anggota DPRD DKI Jakarta terkait pertemuan Anies dengan para pimpinan tujuh fraksi di DPRD DKI.
Terlihat tujuh pimpinan fraksi hadir dalam pertemuan tersebut.
PKB Beberkan 3 Alasan Anies Baswedan Targetkan Formula E Digelar Juni 2022
Ketua Fraksi PKB-PPP DPRD DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas yang juga hadir dalam pertemuan, mencatat tiga poin yang dibeberkan Gubernur DKI Anies Baswedan soal Formula E. Menurut dia, tiga poin ini yang menjadi alasan Anies tetap menargetkan Formula E dihelat di Ibu Kota pada Juni 2022.
Pertama, Formula E justru harus diselenggarakan mengingat pemerintah DKI telah membayarkan 53 juta pound sterling Inggris atau setara Rp 983,3 miliar kepada Formula E Operation (FEO).
"Kalau tidak dikerjakan akan jadi temuan dan merugikan negara," kata dia saat dihubungi, Jumat, 27 Agustus 2021.
Pembayaran yang telah dikucurkan pemerintah DKI terdiri dari:
1. 20 juta pound sterling atau Rp 360 miliar untuk commitment fee Formula E 2019
2. 11 juta pound sterling atau Rp 200,31 miliar untuk commitment fee Formula E 2020
3. 22 juta pound sterling atau Rp 423 miliar untuk bank garasi.
Poin kedua soal ekonomi. Kepada dewan, Anies menjelaskan, Formula E dapat menggenjot pendapatan Ibu Kota yang tergerus akibat wabah Covid-19.
Hasbiallah berujar, ajang balap mobil listrik internasional itu diperkirakan mampu menghadirkan 50 ribu orang ke Jakarta. Mereka, dia melanjutkan, tentu bakal merogoh kocek untuk penginapan di hotel hingga makan yang bisa menghabiskan Rp 20 juta.
Hotel yang semula hampir bangkrut, tutur dia, bisa hidup kembali dengan kedatangan para warga negara asing ini.
Selanjutnya poin ketiga alasan Formula E harus digelar Juni 2022 demi mengangkat nama Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia di mata dunia sehubungan dengan penanganan wabah. Hasbiallah menyebut, Jakarta akan dianggap sebagai kota yang aman apabila Formula E digelar.
"Formula E menumbuhkan kepercayaan publik," kata politikus PKB itu.
Kemarin malam, Anies mengundang tujuh fraksi DPRD untuk menjelaskan Formula E dan kondisi Ibu Kota. Tujuh fraksi ini tidak membubuhkan tanda tangannya dalam dokumen pengajuan hak interpelasi Formula E.
Ketujuh fraksi itu adalah Gerindra, PKS, PAN, PKB-PPP, Golkar, NasDem, dan Demokrat. Sebanyak 16 anggota dewan dari tujuh fraksi itu bertandang ke Rumah Dinas Gubernur DKI di Jalan Taman Suropati Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam pertemuan itu, Anies Baswedan didampingi Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria, Sekretaris Daerah Marullah Matali, dan Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah Sigit Wijatmoko.
Dua fraksi yang mengusulkan interpelasi terhadap Anies, yaitu PDIP dan PSI, tidak diundang.