Catatan Naniek S Deyang:
Sambil nunggu waktunya tahajud, saya mau tanya tapi jangan ada yg baper ya. Tanya serius, apa yg dikerjakan Menteri Pariwisata dan Kreatif, Sandiaga Uno dan Wakilnya (lupa namanya tapi anaknya Pengusaha Hary Tanoe)?
Mustinya Sandi dan Wakilnya all out bicara dng Presiden, supaya kawasan2 wisata alam bisa dibuka, tapi dibuat program yg menunjang peningkatan imunitas. Misalnya karena pantai itu bagus banget utk penyerapan oksigen, bisa dibuat lomba lari pantai, dan berbagai olahraga pantai, dimana kapasitas pengunjung bisa dibatasi. Intinya wisata alam itu dibuka dng tujuan utama orang bisa olahraga, dan yg kedua bisa meningkatkan imun. Ini sekaligus bisa menghidupkan UMKM dan kaki lima di seputar kawasan wisata.
Kemudian utk membangun ekonomi kreatif, mbok jangan hanya yg berbasis pada IT saja yg dikembangkan. Di musim pandemi begini, banyak sekali orang yg membutuhkan minuman atau makanan kesehatan, tapi nyari bahannya suka malas atau mengolahnya malas, padahal bahannnya banyak di Indonesia. Nah UMKM yg sekarang mati suri lha mbok dikerahkan utk membuat minuman kesehatan berbahan rempah utk menaikkan antibodi dan nanti dijual di berbagai tempat di kawasan wisata, dan restoran. Bahkan diekspor karena hampir semua negara terkena pandemi.
Selain dikerahkan utk membuat minuman dan makanan kesehatan yg bisa meningkatkan antibodi, juga dikerahkan membuat hand sanitizer dng kemasan lucu dan modis dimana tempatnya mudah dibawa kemana-mana (misalnya jadi kalung), atau bersatu dng tempat HP, dll. Juga dikerahkan utk membuat masker (jangan yg berbahan kain tapi berbahan seperti masker kesehatan), mungkin dibuat warna-warni yg unik jadi anak2 muda senang pakainya.
Pandemi ini banyak menciptakan bisnis baru sebenarnya (yg jelas laboratorium, klinik Antigen dan PCR panen duit), nah ini yg harus dikembangkan atau digenjot menjadi moment pengembangan ekonomi kreatif. Konglomerat saja termasuk Pak Menterinya pada ramai2 bangun RS swasta.
Balik ke masalah memanfaatkan pandemi utk mengembangkan industri kreatif, misalnya utk industri kuliner resto/rumah makan wajibkan menjual menu2 sehat anti covid, dan utk cafe2 tetap dibolehkan buka sampai pukul 22.00 misalnya dng diarahkan selain menjual kopi juga menjual jamu (minuman herbal) utk kesehatan yg mungkin bisa diracik dng kopi. Lalu indutri kecil membuat camilan sehat dengan brand "anti covid".
Saya kira kalau semua ini dijalankan, petani rempah maju, anak muda dan orang2 Indonesia terbiasa dng minuman herbal yg menyehatkan produksi dalam negeri, dan di ujungnya semua sehat di saat pandemi.
Saya minum Semilakor, Alhamdulillah baru berapa hari lumayan, padahal tadinya saya minum himohim (herbal Korea) yg harganya lumayan mahal. Setelah saya pikir2 lha kita ini negeri penuh rempah kok malah banyak obat2 herbal impor yg masuk?
Ayo Menteri kreatif jadikan obat herbal Indonesia ini menjadi tuan di negeri sendiri dng kemasan seperti Himohim dll. Jangan sampai bahan bakunya malah diimpor oleh China, termasuk Korea dan kalau sdh jadi obat herbal dng dikemas bagus, masuk lagi ke Indonesia.
Kreatif itu prinsipnya memanfaatkan moment utk menjadikan uang, jadi kreatif itu gak hanya berpikirnya semua bisnis berbasis IT saja...
(fb)