Ketika mengetahui Musaimalah mendaku sebagai Nabi, Panglima Khalid bin Walid menghimpun pasukan dari sejumlah sahabat Nabi dan para Qura' (Penghafal Alqur'an).
Musailamah berkampanye dan berhasil mengorganisir pasukan yang besar dari suku Rabi'ah (Bani Hanifah).
Terjadi pertempuran dahsyat dan Musailamah mati, pasukan Musailamah ditawan, lalu diinterogasi..
Apakah kalian membenarkan klaim kenabian Musailamah?
Mereka Menjawab:
"Sumpah demi Allah, kami benar-benar tahu Musailamah itu pendusta dan Muhammad itu Terpercaya, akan tetapi Pendusta dari Bani Rabi'ah lebih kami sukai dari Orang Terpercayanya Bani Mudhar."
Jika dinarasikan dengan perspektif Nasionalisme reka ulang dialognya kira-kira:
Musailamah itu Pendusta tapi dia itu Nasionalis dan Patriotik.
Musailamah itu Pembohong tapi dia satu ras, satu etnik dengan kami.
Gelapnya sisi Nasionalisme yang menjadi Hijab/Sekat atas hidayah.
Dengan Legalitas Nasionalisme pula, Islam Nusantara dipromosikan dan disambut oleh orang-orang bego.
(By Aly Raihan El-Mishry)