MENJAGA PARA ULAMA
Saya mencoba menganalisa proses Penegakan Hukum di Negara kita.
Sebagai dasar pijakan analisa saya, saya akan mengambil contoh dari salah satu Buzzer Pemerintah yang tidak tersentuh.
Kebetulan Buzzer Laknat tersebut semarga dengan saya.
Dulu bodat itu pernah mencuit "Target Locked" dengan foto Bang Munarman dengan tanda bidikan.
Tidak lama, Bang Munarman pun ditangkap.
Setelah itu, si Bodat kemudian mencuit lagi "Habis Munarboy, sekarang Yahya Waloni lagi disasar. Laporan udah masuk".
Abra kacebong, cuitan si Bodat akhirnya memang jadi kenyataan.
Pertanyaan saya:
Apakah ini kebetulan?
Saya kira tidak. Karena sebagai Buzzer, salah satu modalnya, dia harus bisa memberikan informasi yang pasti. Jadi ketika dia menggiring opini, para followernya akan mengangguk-angguk tersihir.
Pertanyaan Selanjutnya:
Apakah si Bodat mendapat Info dari Kepolisian atau justru cuitan si Bodat (tentu saja atas perintah Kaka Pembina) jadi semacam Kode untuk diwajib-laksanakan?
Dua-duanya membingungkan. Karena tidak semestinya terjadi di Negara Demokrasi. Tapi kenyataannya, si Bodat sendiri berkali-kali sudah dilaporkan ke Polisi, sampai sekarang seperti tidak ditanggapi.
Jadi kesimpulannya :
UMAT JANGAN MENGANGGAP ENTENG OPINI DAN PENGGIRINGAN OPINI PARA BUZZER !!!
Sekarang para Buzzer mulai dan kembali ramai berkicau. Menyuarakan untuk menangkap UAS.
Silahkan saya dianggap bersikap paranoid. Tapi saya meyakini, kalau umat tetap diam, tinggal menunggu waktu UAS akan mereka "amankan".
Ayo bersuaralah Umat. Kita tetap berdiri rapat menjaga Guru kita. Puluhan juta Umat berdiri didepan UAS.
Ayo berbicaralah Perwakilan MUI khususnya dari Sumatera Barat, Riau, Sumatera Utara dan Aceh.
UAS adalah permata kita dari Sumatera. Kita tidak akan membiarkan gaya khas ceramah beliau yang jelas dan tegas ala Sumatera dijadikan alasan untuk mengkriminalisasi beliau.
Ayo bersikaplah para emak-emak. Tunjukkan bahwa UAS tidak sendirian. Beliau adalah Ulama kita. Kesayangan emak-emak. Sudah cukup beberapa Ulama mereka kriminalisasi dengan berbagai macam alasan yang dicari-cari.
Saya bersama UAS!
(Azwar Siregar)
