[PORTAL-ISLAM.ID] Kerumunan yang terjadi saat pembagian sembako Presiden Joko Widodo di Terminal Grogol di Jalan Kiyai Tapa, Jakarta Barat, Selasa lalu (10/8/2021), pantas dimintai pertanggungjawaban. Sebab apa yang dilakukan presiden justru mengingkari aturan pemerintah yang dibuatnya sendiri.
"Ketika kasus di Jakarta sudah mulai turun. @jokowi sengaja bikin kerumunan di Jakarta. Ini apa bukan sabotase namanya? @DKIJakarta harus menindak orang tidak tahu malu itu!" tegas mantan anggota TGUPP Gubernur Jakarta, Marco Kusumawijaya dikutip dari akun Twitternya, Kamis (12/8/2021).
Tak lama setelah Jokowi mengunjungi lokasi pembagian sembako tersebut, para warga berdesak-desakan saling dorong untuk mendapatkan bansos sembako yang dibagikan.
Jakarta sendiri masuk ke dalam wilayah PPKM Level 4, di mana kegiatan warga dibatasi dan dilarang berkerumun.
"Kalau mau teori jahat: @jokowi ini sengaja mengajak rakyat Jakarta tidak patuh prokes @DKIJakarta, spy naik lagi kasus. Kalau teori psikologi sederhana: atau dia sakit narsis atau iq rendah. Bagaimanapun: asusila!" ungkapnya.
Ketika kasus di Jakarta sudah mulai turun. @jokowi sengaja bikin kerumunan di Jakarta. Ini apa bukan sabotase namanya? @DKIJakarta harus menindak orang tidak tahu malu itu!
— Marco Stays Home #SocialDistancing (@mkusumawijaya) August 12, 2021
Kalau mau teori jahat: @jokowi ini sengaja mengajak rakyat Jakarta tidak patuh prokes @DKIJakarta , spy naik lagi kasus. Kalau teori psikologi sederhana: atau dia sakit narsis atau iq rendah. Bagaimanapun: asusila!
— Marco Stays Home #SocialDistancing (@mkusumawijaya) August 12, 2021