[PORTAL-ISLAM.ID] Beredar video dengan narasi CEO Pfizer Albert Bourla menolak disuntik vaksin covid-19 dengan vaksin buatan perusahaannya sendiri. Video berdurasi 48 detik itu beredar di aplikasi percakapan Whatsapp dan media sosial.
Dalam video tersebut, tertulis kalimat sebagai berikut:
CEO Pfizer menolak disuntik vaksin COVID-19
CEO Pfizer Albert Bourla menolak untuk di vaksin buatan perusahaannya sendiri.
"usia saya 59 tahun, sehat, tidak bekerja d garis depan, jadi saya "tidak disarankan divaksinasi sekarang."
Selanjutnya, video tersebut menampilkan potongan wawancara Albert Bourla dengan pembaca berita CNBC, sebuah stasiun televisi bisnis asal Amerika Serikat.
Albert Bourla ditanya kapan dia akan divaksin. Bourla menjawab sesegera mungkin. Dia menjelaskan bahwa dirinya berusia 59 tahun, dalam kondisi kesehatan baik, tidak bekerja di garda depan. Jadi dia "tidak direkomendasikan untuk divaksinasi sekarang".
Di akhir video yang beredar, terdapat tulisan "SAMPAI SINI FAHAM ?"
CEK FAKTA:
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, klaim CEO Pfizer Albert Bourla menolak disuntik vaksin covid-19 dengan vaksin buatan perusahaannya sendiri, tidak benar alias HOAX.
Langkah pertama, kami menelusuri kebenaran wawancara CNBC dengan CEO Pfizer Albert Bourla melalui platform video YouTube. Hasilnya, kami menemukan cuplikan wawancara yang diunggah oleh akun channel CNBC Television pada 14 Desember 2020 yang diberi judul Pfizer CEO Albert Bourla on vaccine hesitancy: 'Trust science'.
Video tersebut menampilkan wawancara Albert Bourla dengan CNBC. Termasuk di dalamnya ada penuturan Bourla alasan dirinya belum divaksinasi (saat itu).
Selanjutnya, kami menelusuri klaim CEO Pfizer Albert Bourla tidak mau divaksin oleh vaksin buatan perusahaannya sendiri. Kami menelusuri lewat mesin pencari, Google. Hasilnya ditemukan artikel berjudul Fact check: Pfizer CEO Albert Bourla received COVID-19 vaccine.
Pada artikel yang dipublikasikan oleh USA Today disebutkan, wawancara di mana Bourla mengatakan dia belum divaksinasi terjadi dengan CNBC pada 14 Desember 2020, tiga hari setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat pertama untuk vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19.
Ditegaskan pula, setelah wawancara itu, Albert Bourla telah divaksinasi.
"Dr. Bourla telah sepenuhnya divaksinasi dengan vaksin Pfizer-BioNTech," kata juru bicara Pfizer, Sharon Castillo, kepada USA Today melalui email.
Lalu pada 10 Maret 2021, Bourla mentweet: "Senang menerima dosis kedua saya dari vaksin Pfizer/BioNTech #COVID19."
Excited to receive my 2nd dose of the Pfizer/BioNTech #COVID19 vaccine. There's nothing I want more than for my loved ones and people around the world to have the same opportunity. Although the journey is far from over, we are working tirelessly to beat the virus. pic.twitter.com/ES05WPBLJA
— AlbertBourla (@AlbertBourla) March 10, 2021
KESIMPULAN:
- Menurut Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, klaim CEO Pfizer Albert Bourla menolak disuntik vaksin covid-19 dengan vaksin buatan perusahaannya sendiri adalah salah.
- Video wawancara yang beredar merupakan tayangan pada 14 Desember 2020, tiga hari setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat pertama untuk vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19.
- CEO Pfizer Albert Bourla telah divaksinasi dengan vaksin Pfizer-BioNTech. Vaksin kedua terjadi pada 10 Maret 2021 (sesuai twit Dr. Albert Bourla).
Menurut misinformasi dan disinformasi yang dikategorikan First Draft, klaim tersebut termasuk dalam kategori Misleading Content (Konten Menyesatkan). Misleading Content terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
(Sumber: TimesIndonesia)
[Video HOAX Yang beredar di sosmed]
Yuk vaksin 🤣🤣pic.twitter.com/cTQTw0gztr
— ︎ ︎ ︎ ︎ ︎ (@_cybsquad) August 5, 2021