Peringatan Tahun Baru Islam setiap 1 Muharram bukan saja pelajaran tentang satuan waktu, tapi peristiwa sejarah sosial dan politik. Pelajaran abadi dari peristiwa Hijrah adalah tentang shifting (perubahan/pergerakan) dan transformasi yang tidak boleh berhenti.
Hijrah adalah tentang lompatan dalam perjalanan hidup. Baik di level individu, organisasi maupun bangsa. Hijrah adalah pilihan dan ketetapan hati untuk mengejar dan mewujudkan cita-cita.
Ketika pencapaian cita-cita agung tidak bisa dilakukan di suatu tempat atau situasi, itu bukan pembenaran untuk berhenti berusaha. Hijrah adalah tentang determinasi dalam pencapaian cita-cita agung. Bahwa kita tidak boleh berhenti bergerak dan melompat dalam semua situasi, sesulit apapun situasi itu.
Karakter determinasi mengajarkan kita untuk tidak pernah menyerah dan selalu yakin bahwa cita-cita agung kita pasti bisa dicapai jika kita terus mengejarnya. Sekarang kita merasakan, memang terjadi kebangkitan yang hakiki dalam kehidupan umat.
Kesalehan pribadi meningkat, kesadaran politik bertambah baik dan ada semangat partisipasi yang luar biasa dalam berbagai aktivitas kolektif. Kita menyaksikan bangkitnya semangat aktivisme Islam dalam kehidupan sosial politik. Contoh Hijrah, transformasi, dari kesalehan pribadi menjadi komitmen tindakan sosial.
Semua ini modal berharga menuju Arah Baru Indonesia. Negara yang kuat dan diperhitungkan di dunia. Rakyat yang saleh, berpengetahuan dan sejahtera.
Semua ini bisa terwujud jika kita berhijrah, keluar dari bilik-bilik sajadah pribadi, ke luar rumah, dan bahu-membahu berjuang demi kejayaan bangsa. Semoga Allah melindungi Indonesia dan kita semua.
(Anis Matta)